Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Provinsi NAD Drs Mahdi Efendi mengakui dirinya dipanggil ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia ke Jakarta, terkait pengaduan melalui sebuah surat diduga dari warga.

“Pengaduan melalui sebuah surat ini ternyata tidak ada nama pengirim atau anonim,” kata Pj Bupati Mahdi dalam keterangannya diterima ANTARA, Rabu malam di Meulaboh.

Mahdi menjelaskan masalah yang diadukan tersebut merupakan layanan dasar yang justru telah morat marit sejak lama, jauh sebelum dirinya menjabat Pj Bupati Aceh Barat.

Baca juga: Perkim dan LH perbanyak kampung iklim di Abdya

“Saya berpikir positif saja atas pemanggilan tersebut, karena itu menjadi bukti bahwa semua orang peduli dan sayang terhadap Aceh Barat,” kata Mahdi menambahkan.

Ia juga mengakui dirinya telah menjelaskan secara detail kepada pihak terkait di Kemendagri, terkait aduan yang diterima dan pejabat terkait di Jakarta telah memahami situasi yang sebenarnya.

Mahdi mengatakan apabila pemanggilan dirinya ke Jakarta karena surat anonim tersebut, tentu hal tersebut sangat ia sayangkan, karena bisa jadi seorang kepala daerah akan bolak balik ke Jakarta, untuk melakukan klarifikasi atas surat pengaduan yang tidak memiliki nama pengirim.

“Namun kami tetap memberikan penjelasan terkait apa yang ditanyakan, Alhamdulillah setelah kita beri jawaban, mereka akhirnya mengerti dengan duduk persoalan sebenarnya,” katanya.

Baca juga: BMKG: Cuaca ekstrem masih akan terjadi di pantai barat selatan Aceh

Ia juga menjelaskan, saat ini persoalan tersebut telah dinyatakan clean and clear (selesai), karena pihak Kemendagri telah mengetahui persoalan sebenarnya.

Mahdi menambahkan, dirinya selalu terbuka dengan masukan dan kritikan, karena hal tersebut bagian dari dinamika sebuah kepemimpinan yang dinamis dan responsif, serta merupakan bagian dari upaya transparansi dan mewujudkan birokrasi yang akuntabel di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat.

Namun perbaikan ke arah itu, kata dia, tentu tidak semudah membalik telapak tangan.

“Semuanya butuh proses dan langkah yang tepat, terukur serta tentu saja juga tak lepas dengan kondisi anggaran daerah. Pokoknya kita terbuka saja dengan semua kalangan yang ingin mewujudkan Aceh Barat sejahtera dan bermartabat,” tutur Mahdi.

Dengan kerendahan hati, ia meminta semua elemen untuk bahu membahu membangun Aceh Barat dengan cara yang elegan dan bermartabat.

“Mari kita bangun Aceh Barat dengan semangat ala Teuku Umar, yang mengedepankan kemauan yang tulus untuk memberikan yang terbaik kepada rakyat di Aceh Barat,” demikian Mahdi.

Baca juga: Bulog suplai beras premium ke pasar Aceh Barat untuk bantu stabilkan harga

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023