Pemerintah Kabupaten Aceh Besar memperjuangkan aspirasi masyarakat Kemukiman Saree, Kecamatan Lembah Seulawah, agar dibuka pintu masuk dan keluar Jalan Tol Sigli-Banda Aceh di wilayah Saree.
“Kami akan melaporkan harapan masyarakat Saree kepada pimpinan yang berwenang," kata Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto saat bertemu tokoh masyarakat Kemukiman Saree, di Masjid Saree, Aceh Besar, Selasa.
Iswanto menjelaskan kewenangan pengaturan ruas jalan tol berada di Kementerian PUPR RI dan Kementerian BUMN selaku koordinator kontraktor pelaksana proyek jalan tol.
"Kami di Aceh Besar mulai dari Bupati, Ketua DPRK dan unsur Forkopimda secara bersama-sama menjumpai para pimpinan berwenang di Jakarta untuk menjelaskan betapa pentingnya pintu tol di buka di Saree," kata Iswanto.
Sebelumnya, Mukim wilayah Saree, Syarbaini menyampaikan harapannya agar unsur pimpinan di Kabupaten Aceh Besar dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat agar pintu tol dibuka di Saree.
Syarbaini mengatakan mayoritas mata pencaharian masyarakat Saree adalah pedagang kecil yang menjajakan produknya kepada masyarakat yang melintas di jalan Banda Aceh-Medan.
Selain itu, rata-rata masyarakat Saree juga berprofesi sebagai petani, di mana hasil panen dijual keluar daerah.
"Saat terjadinya longsor di jalan wilayah Saree saja, banyak pengguna jalan melintasi Jalan Laweung, sehingga lintasan Saree jadi sepi dan para pedagang di sini menurun drastis pendapatan hariannya. Jika Jalan Tol tuntas dibangun, bagaimana nasib kami pedagang di Saree," kata Syarbaini.
Menurut Syarbaini, pembukaan pintu masuk dan keluar tol menjadi solusi untuk mengatasi dampak ekonomi bagi pedagang Saree akibat adanya jalan tol.
"Dengan adanya pintu masuk, setidaknya masih ada masyarakat yang terpikir singgah di Saree untuk membeli jajanan oleh-oleh dan keperluan lainnya," kata Syarbaini.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali, Kapolres Aceh Besar dan sejumlah Kepala Dinas terkait di lingkup Pemkab Aceh Besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023