Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mendukung kegiatan Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (Kenduri) Desa Damai untuk penanggulangan radikalisme dan terorisme dari tingkat desa.

“Penanggulangan radikalisme dan terorisme merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga keamanan dan keharmonisan Bangsa,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Aceh Barat Bismi di Meulaboh, Rabu.

Menurut Bismi, pemerintah daerah menyambut baik dan mendukung penuh pelaksanaan kegiatan Kenduri desa damai dalam rangka pencegahan radikalisme dan terorisme di daerah. Kegiatan tersebut digagas oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Menurut dia, Kenduri Desa Damai merupakan suatu langkah positif yang bertujuan untuk mendorong masyarakat pada tingkat desa dan di bawahnya untuk mengenali dan peduli pada lingkungan tempat tinggal mereka.

Bismi mengatakan, merujuk pada hasil survei yang dilakukan oleh BNPT tahun 2020 lalu, faktor yang paling efektif dalam mereduksi potensi radikalisme dan terorisme adalah diseminasi sosial media, internalisasi kearifan lokal, perilaku kontra radikal dan pola pendidikan keluarga pada anak.

Oleh karena itu, kegiatan Kenduri ini dinilai menjadi cara efektif karena memanfaatkan kekuatan kearifan lokal yang ditunjang dengan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media baru dan kekuatan sosial, untuk membentengi diri pada penyebaran paham intoleransi, radikalisme dan terorisme serta permasalahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

Bismi menilai sinergi yang kuat menjadi kunci utama dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. 

Menurutnya, pemerintah dan aparatur keamanan tentunya membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat sebagai penggerak di garda terdepan, guna mewujudkan Kabupaten Aceh Barat yang aman, tentram, damai dan kondusif.

Melalui momentum pertemuan ini, juga diharapkan dapat terus memperkuat sinergitas antara Pemerintah dengan FKPT Aceh dan BNPT RI, dan ia juga siap berkolaborasi dalam menyukseskan berbagai program kerja BNPT RI dan FKPT Aceh, guna bersama-sama memberantas radikalisme dan terorisme.

Sementara itu, Kepala BNPT RI diwakili Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Kolonel (Czi) Rahmad Suhendro, menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Aceh Barat yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan yang diinisiasi oleh FKPT Aceh yang merupakan mitra strategis BNPT dalam melaksanakan tugas koordinasi pencegahan terorisme di daerah. 

"Kami mengapresiasi Kabupaten Aceh Barat telah mempunyai Desa Tangguh Pancasila dalam upaya menangkal radikalisme dan terorisme di daerah, nantinya desa ini akan kita jadikan percontohan bagi daerah lain diseluruh provinsi di Indonesia," kata Suhendro. 

Suhendro menjelaskan paham radikalisme dan terorisme tidak mengenal suku bangsa, Agama, Pendidikan, pekerjaan, jabatan, maupun status sosial lainnya. Paham tersebut bisa menjangkiti siapa saja, bahkan pada orang terdekat di sekitar tempat tinggal. 

Untuk menangkal itu, kata dia, perlu adanya sinergitas dan koordinasi yang baik dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari Pusat, daerah, hingga desa, dengan mengedepankan kearifan lokal yang dimiliki. 

Disamping itu, ia juga terus mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota untuk membuat program pencegahan masuknya paham radikal pada masyarakat khususnya bagi generasi muda melalui pendekatan kearifan lokal. 

"Ini adalah tanggung jawab bersama, untuk menciptakan suasana yang harmonis, tentram dan kondusif di tengah masyarakat," pungkasnya.

Baca juga: Asintel Kejati Aceh ajak LDII perangi radikalisme

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023