Dinas Kesehatan Aceh memprioritaskan program imunisasi dasar lengkap kepada anak di provinsi ujung barat Indonesia tersebut guna mencegah timbulnya penyakit berbahaya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh Hanif di Banda Aceh, Jumat, mengatakan, program imunisasi dasar lengkap ini penting untuk meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh anak-anak terhadap serangan penyakit menular.
"Program imunisasi dasar lengkap ini menjadi prioritas karena munculnya beberapa kasus seperti polio di Aceh. Imunisasi dasar lengkap ini merupakan upaya mencegah penyakit tersebut," kata Hanif.
Baca juga: Dinkes intensif edukasi imunisasi anak kepada masyarakat Aceh, begini penjelasannya
Untuk polio, kata Hanif, sebelumnya Aceh dinyatakan sebagai provinsi bebas polio. Namun, beberapa waktu lalu muncul tiga kasus, sehingga Aceh ditetapkan sebagai provinsi dengan kejadian luar biasa.
"Tiga kasus polio tersebut yakni di Kabupaten Pidie, Kabupaten Bireuen, dan Kabupaten Aceh Utara, masing-masing satu kasus. Seharus, kasus polio tersebut tidak ada lagi di Aceh," kata Hanif.
Menurut Hanif, kasus-kasus polio tersebut menjadi dasar mengapa Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan memfokuskan program imunisasi dasar lengkap. Tujuan, dengan imunisasi tersebut akan meningkatkan imunitas anak-anak di Aceh terhadap berbagai penyakit menular.
"Selain itu, pemahaman masyarakat Aceh terhadap imunisasi dasar lengkap juga masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari capaian imunisasi dasar lengkap yang masih di kisaran 50-an persen," kata Hanif.
Baca juga: Sub PIN polio dosis kedua di Aceh capai 95,1 persen, begini penjelasannya
Hanif mengatakan saat ini ada sembilan dasar lengkap, di antaranya polio, campak, TBC, dan lainnya. Nantinya, ke depan jumlah imunisasi dasar lengkap terhadap anak tersebut bertambah menjadi 14 jenis.
Dengan adanya penambahan jenis imunisasi dasar lengkap terhadap anak tersebut, tentunya harus diikuti dengan peningkatan kapasitas dan pemahaman masyarakat atau orang tua terhadap imunisasi dasar lengkap tersebut.
"Pemberian imunisasi dasar tersebut juga bagian dari upaya pemerintah menangani stunting. Masalah stunting bukan hanya menyangkut pemberian asupan gizi, tetapi juga bagaimana imunitas anak terhadap penyakit. Imunitas ini tidak bisa dipisahkan dari imunisasi," kata Hanif.
Baca juga: Sebanyak 130.700 anak di Aceh Utara sudah diimunisasi polio tahap dua
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh Hanif di Banda Aceh, Jumat, mengatakan, program imunisasi dasar lengkap ini penting untuk meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh anak-anak terhadap serangan penyakit menular.
"Program imunisasi dasar lengkap ini menjadi prioritas karena munculnya beberapa kasus seperti polio di Aceh. Imunisasi dasar lengkap ini merupakan upaya mencegah penyakit tersebut," kata Hanif.
Baca juga: Dinkes intensif edukasi imunisasi anak kepada masyarakat Aceh, begini penjelasannya
Untuk polio, kata Hanif, sebelumnya Aceh dinyatakan sebagai provinsi bebas polio. Namun, beberapa waktu lalu muncul tiga kasus, sehingga Aceh ditetapkan sebagai provinsi dengan kejadian luar biasa.
"Tiga kasus polio tersebut yakni di Kabupaten Pidie, Kabupaten Bireuen, dan Kabupaten Aceh Utara, masing-masing satu kasus. Seharus, kasus polio tersebut tidak ada lagi di Aceh," kata Hanif.
Menurut Hanif, kasus-kasus polio tersebut menjadi dasar mengapa Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan memfokuskan program imunisasi dasar lengkap. Tujuan, dengan imunisasi tersebut akan meningkatkan imunitas anak-anak di Aceh terhadap berbagai penyakit menular.
"Selain itu, pemahaman masyarakat Aceh terhadap imunisasi dasar lengkap juga masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari capaian imunisasi dasar lengkap yang masih di kisaran 50-an persen," kata Hanif.
Baca juga: Sub PIN polio dosis kedua di Aceh capai 95,1 persen, begini penjelasannya
Hanif mengatakan saat ini ada sembilan dasar lengkap, di antaranya polio, campak, TBC, dan lainnya. Nantinya, ke depan jumlah imunisasi dasar lengkap terhadap anak tersebut bertambah menjadi 14 jenis.
Dengan adanya penambahan jenis imunisasi dasar lengkap terhadap anak tersebut, tentunya harus diikuti dengan peningkatan kapasitas dan pemahaman masyarakat atau orang tua terhadap imunisasi dasar lengkap tersebut.
"Pemberian imunisasi dasar tersebut juga bagian dari upaya pemerintah menangani stunting. Masalah stunting bukan hanya menyangkut pemberian asupan gizi, tetapi juga bagaimana imunitas anak terhadap penyakit. Imunitas ini tidak bisa dipisahkan dari imunisasi," kata Hanif.
Baca juga: Sebanyak 130.700 anak di Aceh Utara sudah diimunisasi polio tahap dua
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023