Pemerintah Provinsi Sumatera Utara secara resmi memulai pembangunan Stadion Madya Atletik dan GOR Martial Arts di kawasan Sumut Sport Center sebagai venue yang digunakan pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama, di Kawasan Sumut Sport Center Desa Sena Batangkuis, Deli Serdang, Jumat (31/3) oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi didampingi bupati/ walikota, KONI pusat dan provinsi, Forkopimda, pengurus cabang olahraga, para ulama dan tokoh agama serta pemuda.
Gubsu Edy Rahmayadi mengatakan pembangunan Stadion Madya Atletik dan Martial Arts untuk mempercepat persiapan Sumut sebagai tuan rumah PON ke-21 bersama Aceh. Hal ini merupakan tanggung jawab dari pemerintah provinsi demi suksesnya pelaksanaan ajang multievent olahraga empat tahunan tersebut di Sumut.
"Sport center ini disiapin untuk jangka pendek adalah September 2024 ada PON ke 21. Jangka panjangnya, ada 16 juta penduduk kita punya potensi untuk olahragawan kita, kita harus fasilitasi. Tanggung jawab saya sebagai gubernur harus persiapkan sarana dan prasarana olahraga," katanya.
Diakui Edy, harusnya pembangunan venue tersebut sudah direncanakan pada Agustus 2019. Hanya saja, karena di kemudian hari ada kendala, sehingga baru saat ini bisa dimulai.
Namun, Edy memastikan selain kedua venue tersebut, akan ada lagi pembangunan venue lain untuk persiapan PON. Di antaranya Stadion Utama pada Juli dan GOR bulu tangkis dan voli Indoor mulai Juni.
Mantan ketua umum PSSI ini meminta kepada kontraktor agar pembangunan venue tersebut rampung hingga Desember 2023. Khusus untuk GOR Martial Arts dan Stadion Madya Atletik menghabiskan anggaran mencapai Rp300 miliar.
"Pastinya tanah ini adalah tanah halal. Dari HGU dan sekarang sudah bersertifikat. Desember ini harus selesai," katanya.
Sementara Kadispora Sumut Bahruddin Siagian mengatakan pembangunan dua venue tersebut menjadi peninggalan atau warisan sebagai tuan rumah PON. Untuk Stadion Madya Atletik akan dibangun dua lintasan atletik, sedangkan Martial Arts disediakan untuk pertandingan jujitsu, karate, taekwondo, dan Wushu.
"Hari ini, kita berdiri di lahan 300 hektare yang sudah kita bebaskan dan bersertifikat hak pakai, dan hari ini sedang diproses hak pengelolaan lahan. Sudah proses di BPN, dan semua ada prosesnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama, di Kawasan Sumut Sport Center Desa Sena Batangkuis, Deli Serdang, Jumat (31/3) oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi didampingi bupati/ walikota, KONI pusat dan provinsi, Forkopimda, pengurus cabang olahraga, para ulama dan tokoh agama serta pemuda.
Gubsu Edy Rahmayadi mengatakan pembangunan Stadion Madya Atletik dan Martial Arts untuk mempercepat persiapan Sumut sebagai tuan rumah PON ke-21 bersama Aceh. Hal ini merupakan tanggung jawab dari pemerintah provinsi demi suksesnya pelaksanaan ajang multievent olahraga empat tahunan tersebut di Sumut.
"Sport center ini disiapin untuk jangka pendek adalah September 2024 ada PON ke 21. Jangka panjangnya, ada 16 juta penduduk kita punya potensi untuk olahragawan kita, kita harus fasilitasi. Tanggung jawab saya sebagai gubernur harus persiapkan sarana dan prasarana olahraga," katanya.
Diakui Edy, harusnya pembangunan venue tersebut sudah direncanakan pada Agustus 2019. Hanya saja, karena di kemudian hari ada kendala, sehingga baru saat ini bisa dimulai.
Namun, Edy memastikan selain kedua venue tersebut, akan ada lagi pembangunan venue lain untuk persiapan PON. Di antaranya Stadion Utama pada Juli dan GOR bulu tangkis dan voli Indoor mulai Juni.
Mantan ketua umum PSSI ini meminta kepada kontraktor agar pembangunan venue tersebut rampung hingga Desember 2023. Khusus untuk GOR Martial Arts dan Stadion Madya Atletik menghabiskan anggaran mencapai Rp300 miliar.
"Pastinya tanah ini adalah tanah halal. Dari HGU dan sekarang sudah bersertifikat. Desember ini harus selesai," katanya.
Sementara Kadispora Sumut Bahruddin Siagian mengatakan pembangunan dua venue tersebut menjadi peninggalan atau warisan sebagai tuan rumah PON. Untuk Stadion Madya Atletik akan dibangun dua lintasan atletik, sedangkan Martial Arts disediakan untuk pertandingan jujitsu, karate, taekwondo, dan Wushu.
"Hari ini, kita berdiri di lahan 300 hektare yang sudah kita bebaskan dan bersertifikat hak pakai, dan hari ini sedang diproses hak pengelolaan lahan. Sudah proses di BPN, dan semua ada prosesnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023