Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Aceh mencatat jumlah ekspor produk perikanan asal provinsi itu lewat Pelabuhan Kuala Langsa sebanyak 17 ton tujuan Perak Malaysia.

“Kita sudah membuka kantor Wilayah Kerja di Langsa sejak tahun 2018 dengan layanan 24 jam di sana untuk mendukung kegiatan ekspor dan domestik di Pelabuhan Kuala Langsa,” kata Kepala Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Aceh Diky Agung Setiawan di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan sejak dibukanya ekspor lewat Pelabuhan Kuala Langsa pada 7 Maret 2023, aktivitas ekspor hasil perikanan ke Malaysia sudah tiga kali dilakukan lewat Pelabuhan tersebut.

Baca juga: Nelayan Aceh Timur harap ekspor impor ikan di PPN Idi

Ia mengatakan sebelum dilakukan ekspor, pihaknya terlebih dahulu melakukan uji laboratorium untuk menjamin mutu dan keamanan produk yang akan dilakukan pengiriman ke luar negeri dan setelah itu baru dilakukan pemeriksaan fisik di pelabuhan sebelum berangkat oleh petugas.

“Artinya, kita melakukan pengawasan secara ketat terhadap komoditas yang akan diekspor tersebut sehingga komoditas yang dikirim tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,” katanya.

Ia mengatakan untuk mendukung lalu lintas komoditi perikanan di wilayah timur Aceh baik ekspor maupun domestik, pihaknya juga sudah membuka kantor Wilayah Kerja di Langsa sejak tahun 2018 dengan layanan 24 jam di sana.

Adapun jenis komoditas yang diekspor ke Perak Malaysia  antara lain ikan segar jenis Tenggiri, lemuru, kakap kerapu, udang windu, kelong, bawal hitam, bawal putih, layang, kakap merah dan udang vaname.

Pihaknya optimistis jumlah ekspor komoditas perikanan melalui Pelabuhan Kuala Langsa tersebut akan terus meningkat pada tahun 2023 karena komoditas itu telah memiliki pasar di negara tetangga.

Baca juga: Menteri Trenggono tegaskan pemanfaatan sumber daya ikan harus terukur

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023