Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Provinsi Aceh memusatkan aksi damai memperingati hari buruh Se-dunia (May Day) 2023 di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).

"Peringatan aksi damai hari buruh Se-dunia di Aceh juga serentak bersama serikat pekerja yang ada di nasional," kata Ketua DPW FSPMI Aceh Habibi Inseun, di Banda Aceh, Minggu. 

Habibi menyampaikan, untuk Aceh sendiri biasanya mereka terlebih dahulu berkumpul di depan Masjid Raya Baiturrahman, kemudian bergerak menuju Simpang Lima yang juga menjadi tempat sentral masyarakat Aceh menyampaikan aspirasi ke pemerintah. K milll

"Setelah itu baru kami melanjutkan ke gedung DPR Aceh. Kita sudah berkoordinasi dengan Ketua DPR Aceh dan Ketua Komisi V serta beberapa anggota lainnya untuk duduk bersama para buruh Aceh," ujarnya.

Habibi menyampaikan, dalam aksi May Day tahun ini pihaknya mengangkat beberapa persoalan, yakni terkait UU Cipta Kerja dan Omnibus Law yang telah lama bergulir. 

Kemudian, permasalahan pemutusan hak kerja (PHK), Tunjangan Hari Raya (THR) yang tidak dibayarkan, upah dibawah minimum, status kerja yang kurang jelas, terkait perlindungan buruh sektor perkebunan dan lainnya.

"Isu-isu tentang kesejahteraan tetap menjadi isu yang kita sampaikan tahun ini termasuk tentang jaminan sosial, maka ini akan tetap kita suarakan," katanya. 

Dirinya menambahkan, aksi yang setiap tahun dilaksanakan tersebut merupakan upaya organisasi buruh untuk bisa bekerjasama dengan pemerintah dalam mengatasi permasalahan, baik itu soal pengangguran, kondisi kemiskinan. 

"Semua masalah ini sebenarnya sudah mempunyai regulasinya. Tetapi tidak terimplementasi dengan baik, maka kita mengingatkan itu," demikian Habibi Inseun. 



 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023