Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) meminta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memberikan tambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar untuk Aceh guna mencegah antrean panjang di setiap SPBU di Tanah Rencong ini.

"Kami minta BPH Migas segera menambahkan kuota untuk Aceh, dan menindaklanjuti surat Pj Gubernur Aceh terkait penambahan kuota bio solar," kata Ketua DPRA Saiful Bahri alias Pon Yahya, di Banda Aceh, Jumat.

Sesuai ketetapan BPH Migas, Provinsi Aceh pada 2023 ini mendapatkan kuota BBM bersubsidi (JBT) bio solar hanya sebesar 369.259 kiloliter (kl).


Baca juga: DPRA desak BPH Migas tambah kuota biosolar

Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan kuota tahun sebelumnya (2022) yakni mencapai 410.911kiloliter.

Menurut Pon Yahya, saat ini bio solar menjadi bahan bakar penting bagi masyarakat Aceh yang sering dipergunakan oleh angkutan umum, pengangkutan barang hingga nelayan.

Apalagi, kata Pon Yahya, sebentar lagi sudah memasuki Idul Adha, tentu menambah jumlah pengguna bio solar yang berimbas pada antrean di sejumlah SPBU jika kuota sedikit.


 


Pon Yahya meminta BPH Migas serta Pertamina mau menyikapi kondisi antrean bio solar yang mulai terlihat dalam beberapa hari terakhir di sejumlah SPBU di Aceh saat ini.

Karena itu, langkah antisipasi kekurangan bio solar sejak sekarang sangat penting, sehingga tidak mengganggu kebutuhan bahan bakar bagi masyarakat hingga nelayan Aceh.

"Jangan sampai kelompok nelayan dan masyarakat justru menjadi susah dengan berkurangnya kuota bio solar, terlebih tidak lama lagi masuk Idul Adha," ujar Pon Yahya.

Sebelumnya, Kabid Migas Dinas ESDM Aceh Dian Budi Dharma mengakui terjadinya pengurangan bio solar 2023 dibandingkan 2022 sekitar 8 sampai 10 persen.

Untuk mengantisipasi kekurangan solar akhir tahun, kata Dian, Pj Gubernur Aceh sudah menyurati BPH Migas agar memberikan tambahan kuota solar lebih kurang sama dengan tahun sebelumnya. Namun, sampai hari ini belum mendapatkan balasan.

"Penambahan kuota BBM subsidi masuk dalam pembahasan APBN-P. Jadi kita harus menunggu hasil pembahasannya," kata Dian Budi pula.



Baca juga: Kuota solar berkurang, Aceh alami antrean panjang di SPBU

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023