Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Kasi Budidaya Perikanan Dinas Kelautan Peternakan dan Pertanian (DKPP) Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh Erwin Mustafa mengatakan penyebab utama tingginya harga ikan bandeng dalam sebulan terakhir adalah menurunnya hasil ikan tangkap.

"Sehingga, akibat menurunnya hasil ikan tangkap tersebut memciu harga ikan bandeng di sejumlah pasar tradisional dalam wilayah Kota Lhokseumawe," ucap Erwin.

Menurunnya produksi ikan tangkap disebabkan oleh cuaca yang kurang bersahabat sehingga nelayan sulit untuk melaut secara optimal.

Hasil ikan tangkap sangat terbatas itu menyebabkan harganya juga menjadi mahal.

"Maka, dengan mahalnya harga ikan tangkap, juga ikut memicu mahalnya ikan budidaya seperti bandeng," ujarnya lagi.

bukan saja ikan budidaya bandeng yang mengalami lonjakan harga, akan tetapi berbagai jenis ikan budidaya lainnya Termasuk ikan air tawar juga mengalami lonjakan harga seperti lele, gurame dan mujair.

Salah seorang pedagang ikan bandeng di Pasar Ikan Pagi Lhokseumawe, Munir, mengatakan umumnya pada musim hujan harga ikan lebih tinggi dari biasanya.

Kenaikan itu disebabkan oleh kesulitan melaut serta hasil panen bandeng yang menurun.

Apalagi, dalam suasana bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, kebutuhan ikan bandeng juga semakin tinggi karena banyak masyarakat yang melakukan kenduri dan ikan bandeng menjadi salah satu menu masakan.

Munir mengatakan harga ikan bandeng saat ini berkisar antara Rp23-25 ribu perkilogramnya.

Sepekan sebelumnya harga bandeng di tingkat pedagang masih berkisar Rp20 ribu perkilogram.

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017