Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Aceh Selatan membentuk relawan pendonor darah di gampong-gampong (desa) untuk mengatasi kebutuhan darah yang terus meningkat yang bersifat kedaruratan.
 
Hal itu disampaikan Ketua PMI Aceh Selatan Cut Syazalisma yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Selatan pada sosialisasi donor darah di Markas PMI di Tapaktuan, Senin.

Sosialisasi donor daerah diikuti pada kepala desa, tuha peut, ketua pemuda, mahasiswa, dan perwakilan perempuan, dan lainnya.

"Kebutuhan darah di Aceh Selatan rata-rata 200 kantong per bulan. Itu belum lagi di waktu-waktu tertentu dan temporer. Minat pendonor masih minim, kita upayakan membentuk relawan pendonor di gampong-gampong dengan berbasis aplikasi," kata Cut Syazalisma.

Menurut Cut Syazalisma, melihat dari sisi kemanusiaan khususnya pendonor darah masih minim dibandingkan kebutuhan yang diperlukan masyarakat. Dalam sebulan, hanya ada dua hingga tiga kali digelar donor darah dengan hasil belum maksimal, berkisar 10 hingga 20 kantong.

"Data yang kami peroleh, kurun waktu Januari sampai Juni 2023 kebutuhan, darah di Aceh Selatan mencapai 1.319 kantong. Ini menjadi tantangan dan tanggung jawab semua pihak dalam menyelamatkan umat," ungkap Cut Syazalisma.

Menjawab tantangan ini, PMI Aceh Selatan terus bekerja maksimal untuk mengupayakan pelayanan donor darah hingga terbentuk relawan di gampong-gampong.

"Langkah pertama, kita uji petik Kecamatan Tapaktuan sebagai pilot project, menyusul kecamatan Samadua hingga menyebar ke 260 gampong di seluruh Aceh Selatan. Hari ini, kita tandatangani kontrak kerja sama peluncuran aplikasi donor darah dengan Politeknik Aceh Selatan," ujarnya.

Dewan Pembina PMI Aceh Selatan Teuku Mudasir mengapresiasi langkah dan program pengurus PMI setempat melakukan langkah-langkah sinergis dengan menggandeng aparatur gampong untuk menindaklanjuti sisi kemanusiaan di sektor donor darah.

"Program ini sangat baik dan semua pihak merasa punya tanggung jawab serta terhindari dari rasa takut mendonorkan darah. Program ini bisa menggunakan dana desa untuk kelancaran sosialisasi, pembentukan relawan  dan semacam memberi makanan bergizi bagi si pendonor," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Politeknik Aceh Selatan Nuzuli Fitriadi mengatakan aplikasi donor darah memudahkan masyarakat mendapatkan informasi terkait kebutuhan daerah.

"Aplikasi ini memudahkan masyarakat terkait kebutuhan darah, mendata identitas pendonor, alamat, golongan darah serta jumlah donor yang disumbangkan. Selama ini, kita tidak mendata secara rinci jumlah pendonor di Aceh Selatan," pungkas Nuzuli. 
 

Pewarta: Redaksi

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023