Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh bersama Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Banda Aceh menjalin kerjasama dalam penanganan kasus stunting di Banda Aceh.

"Dalam rangka hari Bhakti Adhyaksa ke-63, tentu ini momentum tepat untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup bagi anak di Banda Aceh," kata Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin, di Banda Aceh, Senin.

Kolaborasi itu dilaksanakan dalam program Adhyaksa Peduli Stunting 2023 Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Banda Aceh dengan melaunching Gampong (Desa) Binaan Adhyaksa Peduli Stunting 2023. 


Baca juga: Angka Stunting tinggi, Ini fokus Pj Bupati Aceh Utara Mahyuzar

Adapun desa yang terpilih menjadi binaan itu yakni Gampong Peuniti, Kecamatan Baiturrahman Banda Aceh. Di sana saat ini juga terdapat rumah gizi yang telah diluncurkan beberapa tahun lalu.

Kata Amiruddin, setiap anak memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang secara maksimal. Karena itu penting untuk selalu diperhatikan sangat penting.

"Salah satunya dengan terus menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak-anak, sehingga mereka dapat tumbuh dengan baik, secara fisik dan mental," ujarnya.

Amiruddin menegaskan, Pemko akan terus melakukan pembinaan serta kunjungan ke setiap gampong. Sehingga jika terdapat ada yang berpotensi stunting, dapat disikapi dengan cepat.

"Kepada OPD terkait juga kita tekankan terus bergandengan tangan untuk dapat berkontribusi membantu masyarakat menurunkan angka stunting ini sesuai amanah gubernur dan Pemerintah Pusat," kata Amiruddin.

Sementara itu, Wakil Kejati Aceh Rudi Irmawan menyampaikan bahwa sesuai dengan data Kementerian Kesehatan, satu dari tiga balita Indonesia mengalami stunting. 

Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), Aceh menduduki peringkat ke-5 di Indonesia dengan total 31,2 persen angka stunting nasional, dan ini terkoreksi hanya turun dua persen dari tahun lalu, Aceh menduduki peringkat tiga nasional terbanyak stunting.

"Persoalan stunting ini bukan persoalan Aceh sekarang saja, melainkan menjadi masalah jangka panjang Aceh. Anak-anak Aceh ini adalah generasi penerus yang kemudian akan mengelola Aceh. Mereka lah masa depan Aceh," demikian Rudi Irmawan.


Baca juga: Wujudkan birokrasi melayani, ini yang akan dilakukan Pj Bupati Aceh Besar

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023