Kementerian PUPR melalui Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh melatih calon tenaga kerja sektor jasa konstruksi di Sumatera dalam menggunakan alat berat yang aman.
Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh Indra Suhada di Aceh Besar, Rabu, mengatakan pelatihan merupakan upaya meningkatkan kemampuan mereka yang akan bekerja di sektor jasa konstruksi.
"Ada 15 peserta mengikuti pelatihan vokasi ini. Para peserta berasal dari pelajar berbagai sekolah menengah kejuruan atau SMK di lima provinsi wilayah kerja Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau," katanya.
Ia mengatakan pelatihan yang diberikan berupa operator alat berat di antaranya ekskavator, buldoser, dan lainnya. Pelatihan diberikan agar mereka memiliki kemampuan mengoperasikan serta merawat alat berat.
Menurut Indra, pelatihan tersebut merupakan upaya menyiapkan sumber daya manusia dalam pengembangan jasa konstruksi. Apalagi saat ini, sektor jasa konstruksi membutuhkan banyak tenaga kerja.
"Pelatihan tersebut tidak hanya melatih calon tenaga kerja tersebut mampu menguasai alat berat, tetapi juga memperhatikan jaminan standar mutu yang dihasilkan," kata Indra Suhada.
Selain pelatihan kemampuan mengoperasikan alat berat, peserta juga dilatih fisik, mental, dan disiplin. Ketiga faktor nonteknis tersebut merupakan keberhasilan mereka nanti ketika masuk ke dunia kerja.
"Setelah pelatihan ini, kami juga memfasilitasi mereka mengikuti uji kompetensi yang dilakukan lembaga sertifikasi profesi. Sebab, sertifikasi atau kompetensi tersebut merupakan syarat wajib ketika bekerja di sektor jasa konstruksi," kata Indra Suhada.
Baca juga: Polda Aceh sita alat berat galian C ilegal
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh Indra Suhada di Aceh Besar, Rabu, mengatakan pelatihan merupakan upaya meningkatkan kemampuan mereka yang akan bekerja di sektor jasa konstruksi.
"Ada 15 peserta mengikuti pelatihan vokasi ini. Para peserta berasal dari pelajar berbagai sekolah menengah kejuruan atau SMK di lima provinsi wilayah kerja Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau," katanya.
Ia mengatakan pelatihan yang diberikan berupa operator alat berat di antaranya ekskavator, buldoser, dan lainnya. Pelatihan diberikan agar mereka memiliki kemampuan mengoperasikan serta merawat alat berat.
Menurut Indra, pelatihan tersebut merupakan upaya menyiapkan sumber daya manusia dalam pengembangan jasa konstruksi. Apalagi saat ini, sektor jasa konstruksi membutuhkan banyak tenaga kerja.
"Pelatihan tersebut tidak hanya melatih calon tenaga kerja tersebut mampu menguasai alat berat, tetapi juga memperhatikan jaminan standar mutu yang dihasilkan," kata Indra Suhada.
Selain pelatihan kemampuan mengoperasikan alat berat, peserta juga dilatih fisik, mental, dan disiplin. Ketiga faktor nonteknis tersebut merupakan keberhasilan mereka nanti ketika masuk ke dunia kerja.
"Setelah pelatihan ini, kami juga memfasilitasi mereka mengikuti uji kompetensi yang dilakukan lembaga sertifikasi profesi. Sebab, sertifikasi atau kompetensi tersebut merupakan syarat wajib ketika bekerja di sektor jasa konstruksi," kata Indra Suhada.
Baca juga: Polda Aceh sita alat berat galian C ilegal
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023