Blangpidie (ANTARA Aceh) - Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Muslim Hasan, mengemukakan harga gabah varietas Sigupai (oryza sativa) saat ini sangat menggiurkan petani yakni mencapai Rp10 ribu per kilogram.

"Harga padi varietas lokal Sigupai ini rata-rata mencapai Rp10 ribu per kilogram. Jadi, walaupun hasil produksinya relatif rendah, namun nilai jualnya yang tinggi menyebabkan budidaya padi ini tetap ekonomis dan menguntungkan," katanya di Blangpidie, Selasa.

Muslim Hasan menyampaikan pernyataan tersebut di sela-sela acara peninjauan demplot padi varietas Sigupai yang dikembangkan oleh Komandan Kodim 0110 Abdya, Letkol Inf Puji Hartono seluas dua hektare di Desa Ladang, Kecamatan Susoh.

Tanaman padi lokal yang dikembangkan oleh Dandim Puji Hartono yang saat ini sudah memasuki musim panen tersebut sebagai upaya TNI dalam mengajak masyarakat daerah untuk kembali membudidayakan padi lokal yang dahulunya pernah dikembangkan secara tradisonal oleh masyarakat, sehingga menjadikan varietas tersebut sebagai ikon Abdya.

"Varietas padi lokal Sigupai ini sudah didaftarkan pada Kementerian Pertanian, yakni pada Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian dengan Nomor 60/PVL/2013," tambahnya.

Kata dia, padi Sigupai tersebut adalah varietas padi lokal dan khas Kabupaten Abdya karena memiliki aroma yang wangi dengan tekstur yang agak pulen, sehingga padi ini dijadikannya sebagai mascot daerah.

"Tanaman padi yang berhabitat lahan kering/ladang bisa beradaptasi pada lahan basah. Kemudian, padi yang tumbuh tegak mencapai umur panen 130-150 hari ini dengan produksi optimal mencapai 5-6 ton//hektare," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, padi Sigupai yang sudah dikembangkan dari zaman indatu masyarakat Abdya dahulu saat ini penanamannya sudah menyebar di sembilan kecamatan yang setiap tahun luasnya terus meningkat bahkan sudah mencapai 70 hektare pada tahun 2016.

"Ketertarikan petani untuk menanam padi varietas Sigupai ini karena minat konsumen membeli beras semakin tinggi, yakni mencapai Rp25 ribu per kilogram, sedangkan harga gabahnya mencapai Rp10 ribu per kilogram," katanya.

Meskipun demikian, kata dia, kendala yang dihadapi petani dalam melakukan pengembangan varietas lokal Sigupai ke depan adalah kemurnian varietas yang semakin kurang. Disamping pasar atau konsumen yang relatif terbatas, tanaman padi itu juga sangat peka terhadap serangan hama wereng coklat.

Untuk mengantisipasi persoalan tersebut, pihak Distanpan berencana, kedepan akan melakukan pemurnian varietas dan akan bekerjasama dengan lembaga terkait seperti perguruan tinggi dan lembaga penelitian padi, agar umur tanaman padi Sigupai menjadi lebih genjah atau umur panennya lebih pendek dengan sifat bawaan yang tidak berubah.

"Kemudian, kedepan kita juga akan menyediakan anggaran yang cukup untuk melakukan pelestarian dan perkembangbiakan di lahan petani di seluruh pedesaan dengan cara melakukan pembinaan dan pengawasan, supaya ikon daerah ini tetap terjaga sepanjang masa," demikian Muslim Hasan.

Pewarta: Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017