Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Tim Badan SAR Nasional (Basarnar) Banda Aceh mengevakuasi seorang anak buah kapal (ABK) MT Boyaca, warga negara Filipina yang mengalami sakit usus buntu.

Kepala Kantor SAR Banda Aceh Suyatno melalui Kapten KN SAR Kresna Supriyadi di Banda Aceh, Kamis, mengatakan evakuasi dilakukan di Selat Benggala, perairan Pulau Weh Sabang.

"ABK yang dievakuasi bernama Taningco Guillermo Bailon, warga negara Filipina. Yang bersangkutan dievakuasi karena sakit usus buntu," kata Supriyadi.

Taningco Guillermo Bailon merupakan ABK MT Boyaca, kapal tanker berbendera Singapura. Kapal ini berangkat dari Venezuela dengan tujuan China.

Evakuasi ABK MT Boyaca turut melibatkan tim dari bea cukai, karantina, kepolisian, TNI AL serta agen dari PT Pelni Lhokseumawe.

Supriyadi mengatakan, evakuasi dilakukan dengan menggunakan kapal SAR KN Kresna yang bertolak dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Kamis (26/1) sekira pukul 07.30 WIB menuju Selat Benggala.

Setelah menempuh satu jam perjalanan atau sekira pukul 08,30 WIB, menuju titik temu dengan MT Boyaca, kata dia, KN Kresna merapat di lambung kapal tersebut.

Namun karena faktor cuaca dan tingginya gelombang, lanjut dia, menyebabkan evakuasi tidak bisa dilakukan, sehingga titik evakuasi disarankan berpindah ke posisi lebih aman.

"Setelah menuju posisi lebih aman, KN Kresna kembali merapat ke lambung kiri MT Boyaca. KN Kresna merapat sekira pukul 10.50 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan petugas karantina dan bea cukai," kata dia.

Setelah proses pemeriksaan selesai, kata dia, sekira pukul 12.20 WIB proses evakuasi dilaksanakan. ABK tersebut diturunkan menggunakan crane kapal berbendera Singapura tersebut.

"Setelah evakuasi, KN Kresna langsung kembali ke Pelabuhan Ulee Lheue. Selanjutnya, ABK MT Boyaca langsung dibawa ke sebuah rumah sakit di Banda Aceh menggunakan ambulans," kata Supriyadi.

Pewarta: M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017