Puluhan petani di Gampong Ie Lhob, Kecamatan Tangan-Tangan, Aceh Barat Daya (Abdya) melakukan gotong royong pembersihan saluran irigasi untuk kelancaran mengairi lahan sawah Musim Tanam (MT) rendengan 2023.

"Gotong royong pembersihan saluran irigasi ini rutin dilakukan petani setiap musim turun ke sawah," kata Hasanuddin, salah seorang Hop Keujruen Blang (lembaga adat sawah) di Gampong Ie Lhob, Kabupaten Abdya, Jumat.

Menurut dia, gotong royong petani setiap musim turun sawah merupakan sebuah tradisi turun temurun dari dahulu dan tradisi ini masih terjaga sampai sekarang, dimana seluruh petani yang menanam padi harus gotong royong untuk kelancaran air mengolah lahan sawah. 

"Semua petani pemilik lahan sawah di Gampong itu di wajibkan gotong royong supaya tidak terkendala air saat proses pengolahan lahan sawah dengan menggunakan traktor besar, " katanya.


Baca juga: Pembangunan irigasi di Aceh Timur ditargetkan rampung 2024

Ia juga menerangkan bahwa seluruh lahan sawah di gampong tersebut dengan luas hingga ratusan hektare itu telah selesai pengolahan dengan traktor 4wd milik swasta dengan tarif Rp750 ribu/hektare.

"Sekarang para petani sedang sibuk membuat pematang sawah untuk menggenangi air. Mudah-mudahan waktu kami sudah mulai menabur benih lalu proses tanam. Semoga Allah SWT memberikan hasil panen ke depan melimpah," ujarnya, berharap.

Data Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Abdya, luas lahan sawah di kabupaten berjulukan bumoe breuh sigupai itu mencapai 8.000  hektare lebih, yang tersebar di sembilan kecamatan. 

Seluruh lahan sawah di daerah sentral beras tersebut saat ini tengah proses pengolahan lahan untuk ditanami padi rendengan oleh petani. 

"Harapan kita waktu dekat semua lahan sawah sudah tanam agar cepat panen sehingga harga beras di pasaran stabil dan terkendali, " kata Kepala Dinas Pertanian Abdya Nasruddin.

Baca juga: KSP koordinasikan pembangunan irigasi di Aceh

Pewarta: Suprian

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023