Pemerintah Aceh melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh meminta pemerintah pusat untuk menambah frekuensi aktivitas kapal tol laut untuk pelabuhan Malahayati di Aceh Besar minimal dua kali sebulan.
"Kita berharap kepada pemerintah untuk menambah frekuensi tol laut dari pelabuhan Malahayati," kata Kepala DKP Aceh Aliman, di Banda Aceh, Rabu.
Aliman menyampaikan, selama ini tol laut dari pelabuhan Malahayati hanya beraktivitas sekali dalam sebulan. Kemudian, jadwal kedatangannya juga tidak ada kepastian atau tanpa pemberitahuan.
"Sekarang hanya sekali dalam satu bulan, dan itu jadwalnya tidak tetap, maka kita harap kepada pihak terkait dalam hal ini Kemenhub untuk menambah frekuensi nya," ujarnya.
Kondisi ini, kata Aliman, membuat para pengusaha perikanan di tanah rencong kewalahan menyiapkan kebutuhan pengiriman barang mereka, baik itu untuk kegiatan ekspor maupun domestik.
"Kita sudah pernah kumpulkan para pengusaha perikanan, dan semua meminta penambahan frekuensi tol laut dari pelabuhan Malahayati minimal dua kali sebulan, dan juga ada pemberitahuan jadwal," katanya.
Selain itu, kata Aliman, kontainer yang tersedia juga cukup sedikit yaitu hanya dua saja, sehingga barang yang dibawa juga sedikit. Karena barang dari Aceh cukup banyak jika fasilitasnya tersedia.
Kondisi ini, membuat para pengusaha Aceh kewalahan, barang mereka harus dibawa melalui jalan darat menuju pelabuhan Belawan Sumatera Utara untuk perkapalan.
"Sekarang ketika tidak bisa melalui pelabuhan Malahayati, maka barang harus dibawa lewat jalan darat menuju Belawan. Makanya penting ditambah frekuensinya, dan kepastian jadwalnya," demikian Aliman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Kita berharap kepada pemerintah untuk menambah frekuensi tol laut dari pelabuhan Malahayati," kata Kepala DKP Aceh Aliman, di Banda Aceh, Rabu.
Aliman menyampaikan, selama ini tol laut dari pelabuhan Malahayati hanya beraktivitas sekali dalam sebulan. Kemudian, jadwal kedatangannya juga tidak ada kepastian atau tanpa pemberitahuan.
"Sekarang hanya sekali dalam satu bulan, dan itu jadwalnya tidak tetap, maka kita harap kepada pihak terkait dalam hal ini Kemenhub untuk menambah frekuensi nya," ujarnya.
Kondisi ini, kata Aliman, membuat para pengusaha perikanan di tanah rencong kewalahan menyiapkan kebutuhan pengiriman barang mereka, baik itu untuk kegiatan ekspor maupun domestik.
"Kita sudah pernah kumpulkan para pengusaha perikanan, dan semua meminta penambahan frekuensi tol laut dari pelabuhan Malahayati minimal dua kali sebulan, dan juga ada pemberitahuan jadwal," katanya.
Selain itu, kata Aliman, kontainer yang tersedia juga cukup sedikit yaitu hanya dua saja, sehingga barang yang dibawa juga sedikit. Karena barang dari Aceh cukup banyak jika fasilitasnya tersedia.
Kondisi ini, membuat para pengusaha Aceh kewalahan, barang mereka harus dibawa melalui jalan darat menuju pelabuhan Belawan Sumatera Utara untuk perkapalan.
"Sekarang ketika tidak bisa melalui pelabuhan Malahayati, maka barang harus dibawa lewat jalan darat menuju Belawan. Makanya penting ditambah frekuensinya, dan kepastian jadwalnya," demikian Aliman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023