Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banda Aceh menerapkan pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba berbasis masyarakat di ibu kota Provinsi Aceh tersebut.

Kepala BNNK Banda Aceh Masduki di Banda Aceh, Jumat, mengatakan pencegahan berbasis masyarakat mampu menekan angka peredaran dan penyalahgunaan barang terlarang tersebut.

"Program intervensi berbasis masyarakat ini mampu menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kota Banda Aceh. Sebab, masyarakat diberi peran terlibat langsung menangani masalah narkoba," kata Masduki menyebutkan.

Baca juga: BNNK: Hentikan stigma negatif terhadap korban narkoba

Ia mengatakan program intervensi berbasis masyarakat tersebut efektif dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Di mana masyarakat sendiri yang menjangkau korban narkoba. Kemudian, masyarakat juga yang merehabilitasi atau memulihkan korban narkoba.

"Dalam program berbasis intervensi masyarakat tersebut, peran masyarakat yang lebih ditonjolkan. Dari hasil evaluasi kami, program ini tidak hanya mampu mencegah peredaran narkoba, juga berhasil merehabilitasi korban narkoba," katanya.

Program berbasis intervensi masyarakat tersebut merupakan bagian dari program desa bebas narkoba atau bersinar. BNNK Banda Aceh sudah membentuk 13 desa bersinar di ibu kota Provinsi Aceh tersebut.

Masduki mengatakan pihaknya memberikan pendampingan kepada masyarakat di desa bersinar. Pendampingan tidak hanya untuk pencegahan peredaran, tetapi juga bagaimana memulihkan korban penyalahgunaan narkoba.

"Sampai saat ini, kami mencatat enam korban narkoba sudah menjalani pemulihan dari program berbasis intervensi masyarakat. Kami juga mengajak masyarakat melaporkan jika ada anggota keluarga menjadi korban segera melaporkan agar bisa dipulihkan," kata Masduki.

Baca juga: BNNK Sabang fokus pulihkan korban narkoba berbasis masyarakat

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023