Pemerintah Kota Lhokseumawe melakukan normalisasi sungai di Desa Blang Buloh, Kecamatan Blang Mangat, sebagai upaya untuk mengurangi sedimentasi, serta memotong tanaman yang menghambat arus air dalam mitigasi bencana banjir.
“Walaupun kita sudah melakukan normalisasi, tapi kalau masyarakatnya tidak mawas diri untuk menjaga lingkungan ya tetap sama saja. Ini tidak akan bertahan lama kalau kita tidak sama-sama melakukan perubahan,” kata Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran di Lhokseumawe, Minggu.
Penanganan itu dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dengan mengerahkan satu unit alat berat untuk melakukan normalisasi sungai sepanjang 2,5 kilometer. Pasalnya, area tersebut kerap dilanda banjir ketika musim penghujan karena aliran sungai tidak maksimal.
Baca juga: Pj wali kota tinjau sejumlah wilayah potensi banjir di Lhokseumawe
Normalisasi itu akan dilakukan selama 20 hari untuk menangani semua penyebab banjir di wilayah Lhokseumawe.
“Dikarenakan wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara, maka kita juga mengharapkan kerja sama dari wilayah tetangga. Hal itu dikarenakan sungai kita tersambung, jika masih banyak sampah di aliran Aceh Utara maka pasti akan terseret hingga ke wilayah Kota Lhokseumawe,” ujarnya.
Pengamatan Antara di lokasi, banyak gondolan kayu, ranting kering dan pohon liar di tepi sungai yang menghambat aliran air di sungai tersebut sehingga rawan terjadi banjir.
Begitu juga limbah rumah tangga yang tersangkut di gondolan kayu, juga kerap mengakibatkan aliran air tersumbat dan meluap ke pemukiman warga.
Baca juga: BWS: Waduk Rukoh airi 11.950 hektare persawahan dan cegah banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Walaupun kita sudah melakukan normalisasi, tapi kalau masyarakatnya tidak mawas diri untuk menjaga lingkungan ya tetap sama saja. Ini tidak akan bertahan lama kalau kita tidak sama-sama melakukan perubahan,” kata Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran di Lhokseumawe, Minggu.
Penanganan itu dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dengan mengerahkan satu unit alat berat untuk melakukan normalisasi sungai sepanjang 2,5 kilometer. Pasalnya, area tersebut kerap dilanda banjir ketika musim penghujan karena aliran sungai tidak maksimal.
Baca juga: Pj wali kota tinjau sejumlah wilayah potensi banjir di Lhokseumawe
Normalisasi itu akan dilakukan selama 20 hari untuk menangani semua penyebab banjir di wilayah Lhokseumawe.
“Dikarenakan wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara, maka kita juga mengharapkan kerja sama dari wilayah tetangga. Hal itu dikarenakan sungai kita tersambung, jika masih banyak sampah di aliran Aceh Utara maka pasti akan terseret hingga ke wilayah Kota Lhokseumawe,” ujarnya.
Pengamatan Antara di lokasi, banyak gondolan kayu, ranting kering dan pohon liar di tepi sungai yang menghambat aliran air di sungai tersebut sehingga rawan terjadi banjir.
Begitu juga limbah rumah tangga yang tersangkut di gondolan kayu, juga kerap mengakibatkan aliran air tersumbat dan meluap ke pemukiman warga.
Baca juga: BWS: Waduk Rukoh airi 11.950 hektare persawahan dan cegah banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023