Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran meninjau sejumlah wilayah yang berpotensi banjir di kota setempat pada Rabu (27/9), sebagai langkah mitigasi banjir mengingat Aceh mulai memasuki musim penghujan.
Imran meninjau sejumlah gampong atau desa seperti Desa Mane Kareng, Mesjid Peunteut, Rayeuk Kareung, dan Blang Buloh, yang seluruhnya berada di Kecamatan Blang Mangat.
Di daerah itu, Pj wali kota mendapati adanya penyempitan aliran sungai, sedimentasi, penumpukan sampah, banyaknya tumbuhan liar serta ada juga tanaman yang tidak seharusnya ditanam di pinggiran sungai sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai.
Baca juga: Pj Wali Kota Lhokseumawe sidak kantor damkar, ini yang ditemukan
Sebab itu, dia menilai kesadaran masyarakat untuk memelihara lingkungan masih tergolong sangat rendah. Masih banyak warga yang berfikir kebersihan maupun menjaga lingkungan, merupakan tanggung jawab dari pemerintah. Padahal ini merupakan tugas bersama, agar mitigasi bencana alam bisa dilakukan sejak awal.
"Sampai saat ini masih banyak kita temukan limbah rumah tangga yang memenuhi aliran sungai sampai menghambat aliran air, kita banyak temukan popok bayi, pembalut wanita, sampah plastik yang sulit terurai. Ini bukti jelas kalau kesadaran masyarakat terkait menjaga lingkungan masih rendah," ujarnya.
Selain itu, Imran juga ikut menebang sejumlah pohon liar yang mengganggu aliran air ke sawah maupun ke irigasi desa.
Pj wali kota juga meminta kepada aparatur Kecamatan Blang Mangat, maupun aparatur desa untuk menggalakkan aksi gotong royong secara intens melalui program Jumat Bersih. Hal tersebut guna pencegahan banjir di seluruh wilayah, yang memang seharusnya dilakukan secara merata.
"Kita harus berkolaborasi, ini kita lakukan bersama agar kebersihan lingkungan bisa dilakukan secara merata. Sehingga kemungkinan banjir saat musim penghujan bisa diminimalisir, walaupun tetap terjadi genangan air tapi bisa cepat surut," ujarnya.
Baca juga: Pj wali kota kukuhkan Pokdarling dan Pokdakan di Lhokseumawe, ini pesannya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Imran meninjau sejumlah gampong atau desa seperti Desa Mane Kareng, Mesjid Peunteut, Rayeuk Kareung, dan Blang Buloh, yang seluruhnya berada di Kecamatan Blang Mangat.
Di daerah itu, Pj wali kota mendapati adanya penyempitan aliran sungai, sedimentasi, penumpukan sampah, banyaknya tumbuhan liar serta ada juga tanaman yang tidak seharusnya ditanam di pinggiran sungai sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai.
Baca juga: Pj Wali Kota Lhokseumawe sidak kantor damkar, ini yang ditemukan
Sebab itu, dia menilai kesadaran masyarakat untuk memelihara lingkungan masih tergolong sangat rendah. Masih banyak warga yang berfikir kebersihan maupun menjaga lingkungan, merupakan tanggung jawab dari pemerintah. Padahal ini merupakan tugas bersama, agar mitigasi bencana alam bisa dilakukan sejak awal.
"Sampai saat ini masih banyak kita temukan limbah rumah tangga yang memenuhi aliran sungai sampai menghambat aliran air, kita banyak temukan popok bayi, pembalut wanita, sampah plastik yang sulit terurai. Ini bukti jelas kalau kesadaran masyarakat terkait menjaga lingkungan masih rendah," ujarnya.
Selain itu, Imran juga ikut menebang sejumlah pohon liar yang mengganggu aliran air ke sawah maupun ke irigasi desa.
Pj wali kota juga meminta kepada aparatur Kecamatan Blang Mangat, maupun aparatur desa untuk menggalakkan aksi gotong royong secara intens melalui program Jumat Bersih. Hal tersebut guna pencegahan banjir di seluruh wilayah, yang memang seharusnya dilakukan secara merata.
"Kita harus berkolaborasi, ini kita lakukan bersama agar kebersihan lingkungan bisa dilakukan secara merata. Sehingga kemungkinan banjir saat musim penghujan bisa diminimalisir, walaupun tetap terjadi genangan air tapi bisa cepat surut," ujarnya.
Baca juga: Pj wali kota kukuhkan Pokdarling dan Pokdakan di Lhokseumawe, ini pesannya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023