Kelompok Sadar Lingkungan (Pokdarling) Desa Hagu Tengah, Kota Lhokseumawe, yang beranggotakan kaum emak-emak melakukan aksi sosial berupa bersih pantai setiap akhir pekan. Aksi ini sudah dilakukan sejak tiga tahun terakhir.
Ketua Pokdarling Desa Hagu Tengah Nur Akmar mengatakan kelompok ini terbentuk karena tergugah melihat kondisi pantai Ujong Blang yang dipenuhi sampah, sehingga para emak-emak secara sadar bergerak mandiri melakukan kegiatan bersih – bersih, tanpa mengharapkan imbalan materi.
“Kita datang ke pantai ternyata banyak sampah, jadi saya berinisiatif untuk membersihkan pantai dan mengajak serta teman-teman yang peduli lingkungan,” ujarnya di Lhokseumawe, Minggu.
Baca juga: Peduli lingkungan, personel Brimob Polda Aceh bersihkan pinggiran sungai
Saat ini kelompok tersebut memiliki anggota sebanyak 21 orang yang keseluruhannya merupakan ibu rumah tangga.
Sementara itu, Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran merasa simpati dan berharap Pokdarling ini menjadi barometer bagi masyarakat Lhokseumawe, untuk lebih peduli dan sadar terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya.
Dia juga berharap ke depan akan lahir kelompok peduli lingkungan lainnya di seluruh kecamatan maupun desa, terlebih di lokasi yang rawan banjir.
“Ini bukan pencitraan. Saya percaya the power of emak – emak itu sangat berperan penting untuk menciptakan perubahan pada lingkungan. Semakin banyak masyarakat yang peduli lingkungan seperti Pokdarling ini, tentu saja mewujudkan Lhokseumawe Beriman dan Kreatif akan semakin mudah dan cepat,” ujarnya.
Kini, beberapa instansi ikut tergugah atas aktivitas kepedulian para emak – emak terhadap lingkungan, seperti Pertamina Patra niaga dan Jaringan Inovasi Nanggroe (Jinoe) ikut serta berpartisipasi memberikan bantuan bibit cemara udang dan pendampingan.
Agenda tersebut ditutup dengan penanaman sejumlah bibit pohon cemara udang di area bibir pantai sebagai upaya penghijauan dan mengatasi abrasi yang kerap terjadi setiap tahunnya.
Baca juga: Satpol PP Aceh Jaya segel dua alat berat di galian C
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Ketua Pokdarling Desa Hagu Tengah Nur Akmar mengatakan kelompok ini terbentuk karena tergugah melihat kondisi pantai Ujong Blang yang dipenuhi sampah, sehingga para emak-emak secara sadar bergerak mandiri melakukan kegiatan bersih – bersih, tanpa mengharapkan imbalan materi.
“Kita datang ke pantai ternyata banyak sampah, jadi saya berinisiatif untuk membersihkan pantai dan mengajak serta teman-teman yang peduli lingkungan,” ujarnya di Lhokseumawe, Minggu.
Baca juga: Peduli lingkungan, personel Brimob Polda Aceh bersihkan pinggiran sungai
Saat ini kelompok tersebut memiliki anggota sebanyak 21 orang yang keseluruhannya merupakan ibu rumah tangga.
Sementara itu, Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran merasa simpati dan berharap Pokdarling ini menjadi barometer bagi masyarakat Lhokseumawe, untuk lebih peduli dan sadar terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya.
Dia juga berharap ke depan akan lahir kelompok peduli lingkungan lainnya di seluruh kecamatan maupun desa, terlebih di lokasi yang rawan banjir.
“Ini bukan pencitraan. Saya percaya the power of emak – emak itu sangat berperan penting untuk menciptakan perubahan pada lingkungan. Semakin banyak masyarakat yang peduli lingkungan seperti Pokdarling ini, tentu saja mewujudkan Lhokseumawe Beriman dan Kreatif akan semakin mudah dan cepat,” ujarnya.
Kini, beberapa instansi ikut tergugah atas aktivitas kepedulian para emak – emak terhadap lingkungan, seperti Pertamina Patra niaga dan Jaringan Inovasi Nanggroe (Jinoe) ikut serta berpartisipasi memberikan bantuan bibit cemara udang dan pendampingan.
Agenda tersebut ditutup dengan penanaman sejumlah bibit pohon cemara udang di area bibir pantai sebagai upaya penghijauan dan mengatasi abrasi yang kerap terjadi setiap tahunnya.
Baca juga: Satpol PP Aceh Jaya segel dua alat berat di galian C
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023