Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh menyebut realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di provinsi itu hingga akhir September 2023 baru mencapai 119.921 ton atau 54,18 persen, dari total alokasi pupuk subsidi untuk Aceh tahun ini sebesar 221.321 ton.

“Realisasi (penyaluran pupuk bersubsidi) kita masih kecil, baru 54,18 persen,” kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Distanbun Aceh Nurlaila di Banda Aceh, Rabu.

Nurlaila mengatakan ada tiga jenis pupuk bersubsidi yang dialokasikan Kementerian Pertanian untuk Aceh, yakni Urea, NPK dan NPK formula khusus. Untuk realisasi penyaluran Urea baru mencapai 62.847 ton atau 55,37 persen dari total alokasi 118.224 ton.

Baca juga: Aceh Besar dapat jatah pupuk subsidi sebanyak 10 ribu ton

Selanjutnya, untuk pupuk NPK baru 56.859 ton atau 58,33 persen dari total alokasi 97.476 ton, serta NPK formula khusus baru 215 ton atau 3,83 persen dari total alokasi 5.620 ton.

Ia menjelaskan, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Aceh itu tergolong lambat. Hal tersebut dipicu dampak fenomena perubahan iklim El Nino sehingga menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan dan membuat banyak petani tidak menanam.

“Kemarin kita El Nino, kekeringan yang berkepanjangan, baru bulan bulan ini kita hujan. Kemarin banyak yang enggak menanam, kecuali daerah yang ada irigasi, dan juga Aceh Tenggara yang (realisasi) sudah tinggi karena pupuknya banyak ke jagung,” ujarnya.
 

Selain dampak kekeringan, lanjut dia, lambatnya penebusan pupuk subsidi di tengah petani Aceh juga karena sedang masa transisi dari penyaluran pupuk bersubsidi secara manual melalui aplikasi Tebus Pupuk Subsidi (T-Pubers) ke penyaluran secara digital menggunakan Kartu Tani Digital (KTD).

“Tahun 2023 ini terjadi perubahan penebusan, kita beralih ke digitalisasi yakni Kartu Tani Digital. Awal tahun 2023 ini, pilot project di Aceh Besar, dan mulai Agustus penerapan itu seluruh Aceh,” ujarnya.

Oleh sebab itu, lanjut dia, setiap petani penerima pupuk subsidi dalam mendapatkan KTD, maka harus membuka rekening kolektif ke Bank Syariah Indonesia (BSI) dan melakukan aktivasi.

Namun saat ini, menurut dia, belum semua petani di Aceh berhasil melakukan aktivasi KTD, sehingga mereka tidak bisa melakukan penebusan pupuk di kios. Padahal, petani di provinsi paling barat Indonesia itu sudah mulai memasuki musim tanam rendeng, sehingga banyak membutuhkan pupuk.

“Makanya kita berharap kepada Kementan bisa membuka lagi T-Pubers, sehingga petani yang tidak sukses melakukan aktivasi kartu tani digital bisa menebus pupuk di kios dengan memakai aplikasi T-Pubers, atau secara manual pakai KTP,” ujarnya.

Baca juga: Realisasi penyaluran pupuk subsidi di Aceh Timur capai 5.113,2 ton

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023