Kepolisian RI Resor (Polres) Bireuen, Provinsi Aceh, menggelar patroli gabungan perairan dengan TNI AL guna mencegah masuknya imigran Rohingya ke wilayah Indonesia.

Kapolres Bireuen AKBP Jatmiko di Bireuen, Rabu, mengatakan patroli gabungan melibatkan personel Satuan Polairud, Polsek Peudada, dan prajurit TNI AL Pos Peudada.

"Patroli gabungan ini bertujuan untuk mengantisipasi masuknya imigran gelap etnis Rohingya ke perairan Aceh, terutama wilayah perairan mencakup Peudada, Samalanga, dan Gandapura, Kabupaten Bireuen," katanya.

Baca juga: Puluhan warga Rohingya kembali mendarat di Aceh, kali ini ke Bireuen

Kapolres mengatakan sasaran utama patroli adalah kapal asing yang diduga mengangkut imigran gelap serta kapal-kapal yang dicurigai membawa barang-barang selundupan atau terlibat dalam kegiatan ilegal lainnya. 

Menurut Jatmiko, patroli tersebut merupakan upaya preventif atau pencegahan setelah kejadian terdamparnya 36 imigran gelap etnis Rohingya di Peudada, pada Senin (16/10).

Sementara itu, Kepala Satuan Polairud Polres Bireuen Iptu Afdar menyatakan bahwa ada kemungkinan adanya oknum tertentu yang terlibat dalam kegiatan penyelundupan imigran gelap etnis Rohingya ke wilayah perairan Peudada.

"Patroli ini merupakan langkah penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah. Kami juga berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam menjaga keamanan wilayah dari berbagai kegiatan ilegal yang dapat merugikan masyarakat dan negara," kata Afdar.

Sebelumnya, Sebanyak 36 imigran etnis Rohingya terdampar di Gampong Matang Pasi Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Senin (16/10) pukul 06.00 WIB. Dari 36 imigran tersebut, 14 orang di antaranya laki-laki, 12 perempuan dan 10 anak-anak.

Baca juga: 36 imigran Rohingya di Bireuen bakal dipindahkan ke Kota Langsa
 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023