Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menurunkan tim mengatasi gangguan harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) di Kabupaten Aceh Timur.
"Kami sudah mengerahkan tim mengatasi gangguan harimau yang dilaporkan memangsa ternak warga di Kabupaten Aceh Timur," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu.
Sebelumnya, harimau sumatra dilaporkan menerkam seekor sapi betina di Gampong Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Rabu (18/10).
Kamarudzaman mengatakan pihaknya belum bisa menyebutkan jenis kelamin dan usia harimau yang memangsa ternak tersebut. Sebab, tim masih di lapangan memeriksa dan menganalisa jejak-jejak satwa dilindungi tersebut.
"Kami masih menunggu laporan tim di lapangan. Nanti setelah itu, segera dilakukan penanganan interaksi negatif harimau tersebut. Kami juga mengimbau masyarakat membatasi aktivitas hingga kondisi benar-benar aman," katanya.
Berdasarkan daftar kelangkaan satwa dikeluarkan lembaga konservasi dunia International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), satwa yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera ini berstatus spesies terancam kritis, berisiko tinggi untuk punah di alam liar.
BKSDA Aceh mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian khususnya harimau sumatra dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitat berbagai jenis satwa.
Serta tidak menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup ataupun mati.
Kemudian, tidak memasang jerat, racun, pagar listrik tegangan tinggi yang dapat menyebabkan kematian satwa liar dilindungi. Semua perbuatan ilegal tersebut dikenakan sanksi pidana sesuai peraturan perundang-undangan.
Di samping itu, aktivitas ilegal lainnya juga dapat menyebabkan konflik satwa liar khususnya harimau sumatra dengan manusia. Konflik ini berakibat kerugian secara ekonomi hingga korban jiwa, baik manusia maupun keberlangsungan hidup satwa liar tersebut.
Baca juga: Ternak warga Aceh Timur dimangsa harimau
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Kami sudah mengerahkan tim mengatasi gangguan harimau yang dilaporkan memangsa ternak warga di Kabupaten Aceh Timur," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu.
Sebelumnya, harimau sumatra dilaporkan menerkam seekor sapi betina di Gampong Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Rabu (18/10).
Kamarudzaman mengatakan pihaknya belum bisa menyebutkan jenis kelamin dan usia harimau yang memangsa ternak tersebut. Sebab, tim masih di lapangan memeriksa dan menganalisa jejak-jejak satwa dilindungi tersebut.
"Kami masih menunggu laporan tim di lapangan. Nanti setelah itu, segera dilakukan penanganan interaksi negatif harimau tersebut. Kami juga mengimbau masyarakat membatasi aktivitas hingga kondisi benar-benar aman," katanya.
Berdasarkan daftar kelangkaan satwa dikeluarkan lembaga konservasi dunia International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), satwa yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera ini berstatus spesies terancam kritis, berisiko tinggi untuk punah di alam liar.
BKSDA Aceh mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian khususnya harimau sumatra dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitat berbagai jenis satwa.
Serta tidak menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup ataupun mati.
Kemudian, tidak memasang jerat, racun, pagar listrik tegangan tinggi yang dapat menyebabkan kematian satwa liar dilindungi. Semua perbuatan ilegal tersebut dikenakan sanksi pidana sesuai peraturan perundang-undangan.
Di samping itu, aktivitas ilegal lainnya juga dapat menyebabkan konflik satwa liar khususnya harimau sumatra dengan manusia. Konflik ini berakibat kerugian secara ekonomi hingga korban jiwa, baik manusia maupun keberlangsungan hidup satwa liar tersebut.
Baca juga: Ternak warga Aceh Timur dimangsa harimau
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023