Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) merupakan mitra strategis pemerintah daerah dalam berbagai program ketahanan pangan.

"Tanpa petani dan nelayan sumber kehidupan masyarakat lainnya akan terganggu," kata Ketua KTNA Kota Lhokseumawe Azhar saat pelantikan kelompok KTNA setempat periode 2017-2022 di Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Senin.

Untuk itu, kata dia, peran penting yang dimiliki petani dan nelayan merupakan mitra strategis pemerintah dalam melahirkan berbagai  program ketahanan pangan.

Lanjutnya, meskipun merupakan garda terdepan dalam pemenuhan sumber pangan, akan tetapi masih banyak ditemui petani dan nelayan yang hidupnya miskin dan tidak sejahtera.

"Tak terkecuali hal tersebut juga banyak dialami oleh petani dan nelayan di wilayah Kota Lhokseumawe," ucap Azhar.

Tambahnya, di Kota Lhokseumawe yang memiliki empat kecamatan dan 68 gampong, sebagian besar wilayahnya masih memiliki lahan pertanian yang cukup luas, begitu juga dengan lahan pesisir pantai yang selama ini digunakan oleh petani tambak dan juga nelayan.

Akan tetapi, ketersedian lahan yang masih luas tidak diimbangi oleh optimalisasi penggarapannya dikarenakan kurangnya permodalan.

Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian dan sinergitas dari semua pihak dalam upaya meningkatkan taraf hidup petani dan nelayan, ujar dia.

Selain itu, dengan adanya optimalisasi lahan serta sumberdayanya, maka diharapkan pula berbagai komoditi pertanian dan kelautan dapat dicukupi sendiri oleh petani dan nelayan yang ada di Kota Lhokseumawe.

"Karena selama ini komoditi yang dibutuhkan untuk masyarakat Lhokseumawe masih sangat tergantung dari daerah luar Aceh, makanya kita berharap ada revolusi perubahan untuk menjamin petani dan nelayan di daerah ini mampu meningkatkan produksi pangan yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Azhar.
   

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017