Petugas gabungan dari Tim Satgas SAR, BPBD Aceh Tamiang, Basarnas Pos SAR Langsa, TNI/Polri dan masyarakat terus memperluas area pencarian seorang santri yang tenggelam di aliran sungai di Desa Mananggini, Kecamatan Karang Baru, kabupaten itu.

"Hari ini pencarian korban hanyut diperluas hingga radius 7-8 kilometer menyusuri sungai ke wilayah hilir," kata Pengurus Satgas SAR Aceh Tamiang El Mahdi Angkat di Aceh Tamiang, Kamis.

Ia menjelaskan pada Kamis ini proses pencarian sudah memasuki hari ketiga. Pihaknya telah berupaya mencari korban dengan cara menyusuri dan menyelami dasar sungai Aceh Tamiang, namun belum membuahkan hasil.

“Kami sudah susuri sungai sampai Desa Durian, Rantau tadi malam dan pagi mencari jasad korban menggunakan tiga unit rubber boat. Kendala yang dihadapi air sungai keruh dan banyak batang kayu di dasar sungai," ujarnya.

Tiga unit perahu karet yang diturunkan, kata El Mahdi, satu unit perahu untuk menyusuri sungai dan dua unit perahu melakukan blender di permukaan sungai dengan kecepatan tinggi, tujuannya untuk memunculkan gelombang agar benda di bawah sungai naik.

“Diduga tubuh korban tersangkut benda atau kayu yang ada di dalam sungai. Tidak mungkin untuk diselami karena jarak pandang nol meter akibat sungai banjir," katanya.

Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) SAR, kata El Mahdi, proses pencarian korban tenggelam akan berlangsung selama tiga hari. Namun, jika pencarian tetap dilanjutkan maka hal itu merupakan sebuah kebijakan.

“Dari Satgas SAR ada 10 personel bertugas secara shift. Kami tidak pulang sebelum menemukan korban,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Aceh Tamiang Bambang Supriyanto mengatakan korban hanyut bernama Ibnu Sina (17), warga Gampong Alur Pinang, Kota Langsa. 

Ibnu Sina tercatat sebagai santri kelas II tingkat SMU di Pondok Pesantren Fajrul Salam Desa Menanggini, Karang Baru. Korban dilaporkan hanyut pada Senin (30/10) pukul 18.00 WIB saat mandi di sungai bersama empat orang rekannya.

"Upaya pencarian sudah maksimal dilakukan, bahkan tim SAR dan masyarakat sudah menyelami dasar sungai menggunakan bantuan pancang besi dan tali," ujarnya.

Dari pengakuan saksi mata yakni teman korban, kata Bambang, awalnya korban bersama empat orang santri lainnya tanpa izin pengurus Ponpes pergi bermain bola kaki di kawasan GOR Aceh Tamiang. Usai bermain sepak bola mereka tidak pulang ke Dayah tetapi langsung menuju sungai untuk mandi.

"Jarak sungai dengan Dayah terbilang dekat berada di Dusun Sejahtera, Desa Menanggini. Nahas pada Minggu petang itu korban Ibnu Sina diduga mengalami kelelahan dan hanyut terbawa arus," ujarnya.

Adapun ke empat orang teman korban yang selamat yakni, M Yasir (17), Fakhrul (17), Hafiz (17) dan Aria (15). Keempatnya merupakan santri warga Kabupaten Aceh Tamiang.

Baca juga: Basarnas evakuasi jenazah korban terseret arus di Aceh Besar

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023