Blangpidie (ANTARA Aceh) - Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Negara Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) akan terus berupaya membawa daerah itu menuju "Smart City" yakni kota cerdas berbasis informasi teknologi (IT).

"Kita terus upayakan itu agar sejalan dengan semangat yang disampaikan oleh tim Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi (Korsupgah)," kata  kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Negara Abdya, Zal Supran di Blangpidie, Jumat.

Supran menjelaskan, tim Korsupgah dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pertemuan bersama dengan Pemkab Abdya beberapa hari lalu meminta Diskomimfo dan Persandian untuk serius melakukan pembinaan dan pengendalian pada semua aplikasi yang digunakan oleh pemerintah daerah.

Kemudian, Pemkab Abdya diharapkan segera menerapkan aplikasi pelayanan agar lebih terukur seperti aplikasi e-planning, e-butgeting, e- Musrembang, e-kinerja, e-goverment dan lainnya, supaya transpraransi anggaran kabupaten hingga anggaran desa menjadi hal penting ke depan.

Oleh karena itu, lanjutnya, ke depan, Diskominfo Abdya berkerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan (DMP4) merencanakan untuk memasang jaringan internet di pedesaan.

Pemasangan jaringan internet pada 152 desa di sembilan kecamatan dalam Kabupaten Abdya tersebut yang direncanakan pada tahun 2017 ini dengan tujuan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan informasi.

"Selain untuk kebutuhan masyarakat, jaringan internet tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh aparatur desa. Jadi, jika setiap kantor desa  sudah memiliki jaringan wifi tentu website desa dapat diaktifkan untuk transparansi dana desa," ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, Dinas Komimfo Abdya juga telah mengaktifkan jaringan internet gratis pada tiga taman digital yang dibangun beberapa tahun lalu oleh pemerintah  daerah.

"Tiga taman digital internet gratis yang telah aktif tersebut terdapat di halaman terminal kota Blangpidie, di halaman Rumah Sakit Umum Daerah Teuku Peukan dan di sekitar Kantor Komimfo dan Persandian," kata dia.

Sejak akhir tahun lalu, lanjut dia, taman digital umum tersebut sudah mulai dimanfaatkan masyarakat. Banyak warga ketika sore hari  datang ke taman digital tersebut untuk mengakses informasi melalui jaringan internet pemerintah.

"Jadi, taman digital itu tidak hanya dimanfaatkan oleh kalangan masyarakat menegah ke atas saja. Tetapi juga dimanfaatkan oleh para siswa untuk mendownload mata pelajaran dan bahkan petani juga datang untuk mengakses informasi harga komoditi," demikian Zal Supran.

Pewarta: Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017