Seorang pasien yang dirawat di ruang Kamboja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tengku Peukan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Tgk Mustiari alias Mus Seudong, mengeluhkan terhadap pelayanan perawat yang bertugas di rumah sakit itu. 

"Saya merasa tidak puas dengan sikap dan perilaku perawat yang tidak ramah, tidak profesional, dan tidak peduli dengan kondisi pasien," kata Tgk Mustiari di Blangpidie, Senin.

Mustiari menyampaikan keluhan tersebut kepada wartawan melalui aplikasi pesan WhatsApp. Pasien itu menulis beberapa hal yang menurutnya tidak sesuai dengan standar pelayanan kesehatan. 

Baca juga: Pj Bupati Abdya minta pembangunan masjid RSUD Tengku Peukan dikebut

Ia mengatakan bahwa perawat yang bertugas sering berbicara dengan nada tinggi dan kasar kepada pasien. Mereka juga tidak menjelaskan apa yang mereka lakukan saat memberikan perawatan atau obat. 

Ia juga merasa tidak nyaman dan tidak dihargai sebagai pasien. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa perawat yang bertugas tidak peduli dengan kondisi pasien. 
 

Perawat jarang mengecek dan tidak merespon panggilan pasien dengan cepat. Mereka juga tidak memberikan informasi yang jelas tentang jadwal kunjungan dokter, hasil pemeriksaan, atau rencana pengobatan.

Mantan Panglima Daerah (Pangda) Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu merasa tidak mendapatkan perhatian dan bantuan yang cukup dari perawat.

Oleh karena itu, ia meminta agar pihak manajemen rumah sakit segera menindaklanjuti keluhan tersebut dan memberikan sanksi yang tegas kepada perawat yang bersangkutan.

Ia juga meminta agar pihak RSUD Abdya meningkatkan kualitas pelayanan dan pengawasan di ruang Kamboja, dengan harapan agar tidak ada lagi pasien yang mengalami hal yang sama.

Sementara itu, Direktur RSUD Teungku Peukan Abdya dr Aris Fazeriandy memberikan tanggapan atas keluhan pasien yang disampaikan oleh Tgk Mustiari alias Mus Seudong tersebut. 

Dia mengatakan bahwa pihak RSUD akan segera memproses keluhan tersebut dan melakukan pembinaan terhadap petugas yang bersangkutan.

Menurut dr Aris keluhan pasien itu terkait dengan pelayanan yang kurang memuaskan dari salah satu perawat di ruang rawat inap. 

Ia mengaku juga sudah memerintahkan Kepala Bidang Keperawatan untuk melakukan pemeriksaan dan pembinaan terhadap perawat tersebut.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Tgk. Mustiari yang sudah menyampaikan keluh kesahnya. Insya Allah hal ini segera kita proses, dan saya sudah perintahkan kabid keperawatan untuk melakukan pemeriksaan dan pembinaan terhadap petugas bersangkutan,” katanya.

Ia menambahkan pihak rumah sakit terus berkomitmen untuk memperbaiki layanan baik dari dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan lainnya, termasuk petugas kebersihan.

Baca juga: Pj Bupati Abdya tunjuk Plt RSU Tengku Peukan

Dia juga mengatakan bahwa rumah sakit menyediakan fasilitas media komplain pasien terhadap layanan karena itu merupakan hak pasien.

“Untuk keluhan pasien, kami menyediakan fasilitas media komplain pasien terhadap layanan karena itu merupakan hak pasien dan pasien bisa memintanya kepada kepala ruangan lalu mengisinya. Kami selalu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap layanan kami,” ujarnya.

Dia juga menambahkan, pihak rumah sakit Tengku Peukan sedang menjalani proses akreditasi agar pelayanan bisa lebih baik dan bisa memuaskan masyarakat sehingga tidak ada lagi keluhan pasien yang merasa tidak nyaman dengan layanan rumah sakit.

Apalagi, lanjut dia, dengan semangat akreditasi yang saat ini sedang kita jalani agar pelayanan bersandar dan jauh lebih baik dan bisa memuaskan masyarakat. 

"Sebelumnya kami mohon maaf atas ketidaknyamanan terutama kepada pasien yang bernama Tgk Mustiari,” ujarnya.

Baca juga: Penuhi kebutuhan darah, Pj Bupati Abdya akan wajibkan ASN donor darah rutin

Pewarta: Suprian

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023