Perum LKBN Antara Biro Aceh menaja program Rangers Muda Antara di Aceh dengan mengedukasi pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Kota Banda Aceh tentang upaya menjaga hutan, satwa serta pertanian perkotaan (urban farming).

Ketua Panitia Rangers Muda Antara Rahmat Fajri di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk memberikan pembelajaran terkait kiat-kiat dalam menjaga lingkungan, satwa dan kampanye urban farming.

“Kita perlu memberikan pengetahuan menjaga hutan dan urban farming kepada generasi muda, sehingga mereka bisa memanfaatkan lahan kecil untuk kegiatan pertanian,” kata Rahmat.


Baca juga: Rektor: Eksistensi UIN Ar-Raniry tidak berjalan tanpa peran media

Program Rangers Muda Antara berlangsung di lokasi urban farming milik KamiKita Community Center, Banda Aceh, dengan mengangkat tema "Tajaga Uteun Aceh Keu Aneuk Cucoe" (kita jaga hutan untuk anak cucu), dalam rangka memeriahkan HUT ke 86 Perum LKBN ANTARA.
 

Kegiatan itu menghadirkan 24 siswa-siswi Adiwiyata dari SMP se-Banda Aceh dan guru pengawas dari Disdikbud Banda Aceh. Materi tentang hutan dan satwa diisi Koordinator CRU Sampoiniet Aceh Jaya, Samsul Rizal, sedangkan terkait urban farming disampaikan oleh Ketua Yayasan KamiKita Ibu Henny Cahyani.

"Para peserta mendapat pelajaran positif terutama terkait dengan urban farming, pembuatan pupuk kompos, pengenalan tumbuh-tumbuhan hingga pengolahan sampah," kata Rahmat.
 
Petugas Yayasan KamiKita mempraktekkan cara pembuatan pupuk kompos di hadapan pelajar di Banda Aceh, Aceh, Sabtu (9/12/2023). (ANTARA/Khalis Surry)


Sementara itu, Kepala Perum LKBN Antara Biro Aceh Febrianto Budi Anggoro mengatakan saat ini masyarakat sedang menghadapi berbagai ancaman perubahan iklim yang sangat berdampak pada kehidupan, mulai dari kekeringan, kebakaran hutan, perubahan habitat dan lainnya.

Sebab itu, program Rangers Muda Antara hadir sebagai bentuk sinergi dari LKBN Antara untuk memberikan berkontribusi dalam meningkatkan pengetahuan kepada generasi muda dalam menjaga hutan untuk masa depan.

Acara ini juga salah satu upaya untuk mengkampanyekan kesadaran sejak dini dalam menciptakan ketahanan pangan secara mandiri melalui urban farming yang dalam dilakukan di pekarangan rumah.

"Kita berharap dengan adanya Rangers Muda Antara ini bisa meningkatkan semangat dari generasi muda dalam memanfaatkan pekarangan rumah, pengolahan sampah dan peduli terhadap lingkungan," ujarnya.

 


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banda Aceh Sulaiman Bakri mengapresiasi program Rangers Muda Antara. Ia berharap para siswa yang menjadi peserta dapat menerapkan ilmu yang didapatkan tersebut di lingkungan masing-masing.

"Tentu acara Rangers Muda Antara ini sangat membantu kami dalam mengedukasi para siswa terkait isu lingkungan. Karena memang peningkatan pendidikan tidak hanya dilakukan dinas sendiri, tetap secara bersama-sama seperti ini," ujarnya.

Acara tersebut didukung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banda Aceh, KamiKita Community Center, serta disponsori oeh PT Pertamina Patra Niaga, PT Taspen, PT Bara Energi Lestari (BEL) dan PT Tunggal Perkasa Plantation (TPP3).




Baca juga: ANTARA raih Penghargaan Pentahelix dari Universitas Indonesia

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023