Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) berupaya untuk menempatkan semua pengungsi etnis Rohingya yang ada di Aceh di satu tempat penampungan, guna memudahkan penanganan.
Protection Associate UNHCR Indonesia Faisal Rahman di Banda Aceh, Selasa, mengatakan opsi tersebut muncul saat UNHCR melakukan rapat koordinasi dengan Pj Gubernur Aceh dan sejumlah bupati/wali kota yang menampung Rohingya terkait penanganan.
“Ada memang beberapa opsi yang disampaikan oleh Pj gubernur, sedang mengusahakan untuk mencarikan tempat. Jadi salah satunya melihat lahan di Aceh Tamiang, juga di Gayo Lues. Tapi ini baru sebatas opsi sementara, perlu kita lihat dulu seperti apa,” kata Faisal.
Baca juga: Ramai warga tolak Rohingya, begini kata Pj Gubernur Aceh
Atas opsi tersebut, kata dia, pihaknya UNHCR dan IOM diminta untuk mengecek tempat tersebut, sekaligus menyiapkan segala kebutuhan, apabila lokasi-lokasi itu memungkinkan untuk menampung para pengungsi Rohingya yang ada di Aceh.
“Sampai dengan hari ini kalau kita berhitung dari pendaratan yang sudah ada, (jumlah Rohingya di Aceh) sekitar 1.600-an,” ujarnya.
Ia menambahkan, wacana untuk menempatkan Rohingya di satu lokasi itu merupakan semangat bersama antara pemerintah daerah dan UNCHR untuk memperkecil sebaran titik penampungan Rohingya di Aceh, agar tersentral sehingga memudahkan penanganan.
Saat ini, lanjut dia, para pengungsi Rohingya tersebut tersebar di beberapa wilayah seperti Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Pidie, dan Kabupaten Bireuen.
“Kalau pun ada sebarannya, tidak yang sebanyak yang sekarang ini, minimal satu atau dua mungkin masih memudahkan. Harapannya memang satu tempat. Ini yang sedang diusahakan melalui komunikasi dengan Pemda-Pemda terkait,” ujarnya.
Baca juga: Pengungsi Rohingya di Aceh sebanyak 1.684 orang
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Protection Associate UNHCR Indonesia Faisal Rahman di Banda Aceh, Selasa, mengatakan opsi tersebut muncul saat UNHCR melakukan rapat koordinasi dengan Pj Gubernur Aceh dan sejumlah bupati/wali kota yang menampung Rohingya terkait penanganan.
“Ada memang beberapa opsi yang disampaikan oleh Pj gubernur, sedang mengusahakan untuk mencarikan tempat. Jadi salah satunya melihat lahan di Aceh Tamiang, juga di Gayo Lues. Tapi ini baru sebatas opsi sementara, perlu kita lihat dulu seperti apa,” kata Faisal.
Baca juga: Ramai warga tolak Rohingya, begini kata Pj Gubernur Aceh
Atas opsi tersebut, kata dia, pihaknya UNHCR dan IOM diminta untuk mengecek tempat tersebut, sekaligus menyiapkan segala kebutuhan, apabila lokasi-lokasi itu memungkinkan untuk menampung para pengungsi Rohingya yang ada di Aceh.
“Sampai dengan hari ini kalau kita berhitung dari pendaratan yang sudah ada, (jumlah Rohingya di Aceh) sekitar 1.600-an,” ujarnya.
Ia menambahkan, wacana untuk menempatkan Rohingya di satu lokasi itu merupakan semangat bersama antara pemerintah daerah dan UNCHR untuk memperkecil sebaran titik penampungan Rohingya di Aceh, agar tersentral sehingga memudahkan penanganan.
Saat ini, lanjut dia, para pengungsi Rohingya tersebut tersebar di beberapa wilayah seperti Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Pidie, dan Kabupaten Bireuen.
“Kalau pun ada sebarannya, tidak yang sebanyak yang sekarang ini, minimal satu atau dua mungkin masih memudahkan. Harapannya memang satu tempat. Ini yang sedang diusahakan melalui komunikasi dengan Pemda-Pemda terkait,” ujarnya.
Pemerintah Aceh segera cari tempat penampungan pengungsi Rohingya
Baca juga: Pengungsi Rohingya di Aceh sebanyak 1.684 orang
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023