Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang mendarat darurat di Bandara Sultan Iskandar Muda Blangbintang, Aceh Besar, 24 Maret silam, meninggalkan Aceh setelah perbaikan mesin selesai.

General Manager (GM) Angkasa Pura II Bandara Sultan Iskandar Muda Surahmat di Blangbintang, Aceh Besar, Jumat, mengatakan, pesawat militer AS itu meninggalkan Aceh, Jumat (7/4) sekitar pukul 10.00 WIB.

"Kami menerima informasi bahwa pesawat militer Amerika kembali ke Amerika setelah kerusakan mesinnya selesai diperbaiki. Pesawat terbang melalui Okinawa, Jepang, dengan membawa 11 kru," kata.

Sedangkan, 12 kru lainnya, seperti mekanik, masih tinggal di Aceh dan belum dipastikan kapan mereka kembali. Namun, informasi yang diterima, kru dan peralatan, maupun satu mesin pesawat yang rusak akan dijemput dengan pesawat lain.

"Ada peralatan mereka yang belum dibawa. Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk kantor pusat otoritas bandara menyangkut kru dan peralatan mereka. Hingga kini, mereka masih menunggu pesawat yang menjemput," kata Surahmat.

Danlanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Suliono mengatakan, kerusakan mesin pesawat militer AS diperbaiki setelah mesin pengganti beserta suku cadangnya tiba beberapa hari lalu.

"Perbaikan mesin pesawat militer AS sudah selesai dilakukan dengan mengganti mesin pesawat yang rusak tersebut dengan yang baru," kata Kolonel Pnb Suliono 
   
Pesawat militer AS jenis Boeing 707 mendarat darurat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, setelah satu dari empat mesinnya mengalami kegagalan dan terbakar.

Pesawat dengan kode penerbangan WC-135C itu mendarat darurat pada Jumat 24 Maret 2017 sekitar pukul 13.20 WIB. Tidak ada insiden apapun ketika pesawat tersebut mendarat.

Pesawat mengangkut delapan personel militer dan 12 kru tersebut dalam penerbangan dari Diego Gargia, pangkalan militer AS di kepulauan Samudra Hindia tujuan Jepang. 

Pewarta: M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017