Unit Pelaksana Teknis Daerah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, Kabupaten Aceh Timur, menyatakan produksi ikan hasil tangkapan yang didaratkan di pelabuhan mencapai 11,28 ribu ton selama periode Januari hingga Desember 2023. 

"Hasil tangkapan ikan nelayan di Aceh Timur mencapai 11,28 ribu ton dengan nilai jual Rp195,2 miliar," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah PPN Idi Ermansyah di Aceh Timur, Senin.

Dia mengatakan hasil tangkapan nelayan tersebut didominasi jenis ikan tuna sebanyak 147 ton, ikan bawal mencapai 14,3 ton, ikan cakalang tiga ribu ton lebih, tongkol 4,45 ribu ton, selayang 3,9 ribu ton, ikan kembung mencapai 19,7 ton ton, ikan campuran dan lainnya 387,4 ton.

Ermansyah mencatat ikan tangkapan nelayan yang didaratkan di pelabuhan tersebut sepanjang 2023 meningkat dari pada tahun lalu yang hanya mencapai 10,78 ribu ton pada 2022.

"Harga ikan bervariasi dan tergantung hasil tangkapan nelayan. Jika tangkapan banyak, maka harganya turun. Sebaliknya, jika tangkapan kurang, maka harganya naik," katanya.

Ermansyah mengatakan ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di PPN Idi tersebut dijual  ke pasar setempat dan ke kabupaten kota lainnya di Provinsi Aceh. Ada juga sebagian dipasarkan ke Sumatera Utara, seperti Medan dan Sibolga.

Menurut dia, meningkatnya hasil tangkapan ikan pada 2023 dibandingkan 2022 tersebut akibat cuaca sering mendukung. Sedangkan hasil tangkap pada 2022 dipengaruhi cuaca buruk di perairan Selat Malaka, sehingga nelayan tidak bisa beraktivitas secara normal dalam menangkap ikan.

Ermansyah mengatakan keberadaan PPN Idi mampu menyerap tenaga kerja di antaranya 6.400 nelayan, sebanyak 350 orang sebagai buruh pelabuhan, dan 125 orang sebagai pedagang.

"Sedangkan jumlah kapal motor yang menangkap ikan ada sekitar 395 unit dengan bobot berkisar lima gross ton atau GT hingga 100 GT," kata Ermansyah.

 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024