Banda Aceh (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal ZA menyatakan Pemerintah Aceh sangat mendukung pertambangan berwawasan lingkungan atau green mining.
"Pemerintah Aceh sangat mendukung praktik green mining yaitu kegiatan pertambangan yang dilakukan dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar," kata Pj Gubernur Aceh di Lhoknga, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan di sela-sela
puncak acara Quarry Day 2024 yang di pusatkan di Quarry Clay PT Solusi Bangun Andalas (SBA), Lhoknga, Aceh Besar.
Ia menjelaskan pertambangan harus maju dengan tetap mengutamakan keberlanjutan lingkungan yang merupakan kunci menuju pembangunan ekonomi yang inklusif dan berwawasan lingkungan.
Ia menyebutkan kontribusi sektor pertambangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh menempati posisi kelima.
Menurut dia sektor tersebut memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja, khususnya dari kalangan lokal yang masih perlu ditingkatkan.
Safrizal meminta perusahaan untuk terus mengutamakan perekrutan tenaga kerja lokal serta memastikan kepedulian terhadap lingkungan.
“Kami mendorong perusahaan tambang untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam menciptakan iklim kerja yang stabil, menjaga tanggung jawab sosial, dan memastikan tercapainya target pertumbuhan ekonomi di sektor pertambangan,” katanya.
Pj Gubernur juga mengapresiasi langkah PT SBA yang telah berinisiatif menanam pohon dan melepas bibit ikan sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar wilayah operasional tambang.
“Langkah ini patut diapresiasi. Semoga menjadi contoh bagi perusahaan tambang lainnya di Aceh,” kata Safrizal.
Safrizal mengakui bahwa sektor pertambangan masih sering diwarnai stigma negatif terkait kerusakan lingkungan dan masalah perizinan.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh perusahaan pertambangan untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah dalam menjaga lingkungan.
General Manager (GM) PT SBA R. Adi Santosa mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud komitmen terhadap perusahaan terhadap pertambangan berwawasan lingkungan atau green mining.
"Kegiatan Quarry Day 2024 terdiri dari berbagai aktivitas yang meliputi tiga pilar yaitu Lingkungan, Pendidikan dan Pemberdayaan dalam bentuk edukasi, aktivasi lingkungan, dan penyediaan ruang keterlibatan UMKM," katanya.
Menurut dia Solusi Bangun Andalas tidak hanya melaksanakan praktik pertambangan yang baik sebagai bentuk kepatuhan, tetapi komitmen Perusahaan dalam transisi menuju industri hijau dan memastikan keberlanjutan usaha, sehingga dapat terus menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Ia mengatakan untuk Pilar Lingkungan, Solusi Bangun Andalas melakukan penanaman 500 batang pohon di area bekas tambang tanah liat, kemudian ratusan pohon lainnya akan ditanam di area bekas tambang batu gamping serta dibagikan ke lingkungan sekitar sebagai komitmen Perusahaan dalam mendukung program pemerintah Aceh melalui gerakan Tahiroe Aceh (Gerakan Aksi Tanam Hijaukan Nanggroe Aceh).
Selain itu, SBA juga melepas tiga ribu ekor calon induk ikan kakap putih di Sungai Krueng Raba, serta kunjungan ke area Karst Gua Weung Dalam di area IUP SBA.
Hingga Desember 2024, Solusi Bangun Andalas telah menghijaukan area tambang tanah liat seluas 15,68 hektar, dan 16,58 hektar untuk area tambang batu gamping.
Dalam kesempatan tersebut Pj Gubernur yang turut didampingi Pj Bupati Aceh Besar melepas ribuan calon induk ikan kakap putih di Krueng Raba, Quarry Clay PT Solusi Bangun Andalas (SBA), Lhoknga, Aceh Besar.