Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Banda Aceh mencatat 1.029 warga kota setempat masih belum memiliki Kartu Identitas Penduduk (KTP) elektronik, sehingga pihaknya terus melakukan upaya jemput bola ke gampong dan sekolah untuk percepatan perekaman data diri.

“Yang belum perekaman (e-KTP) tinggal 1.029 orang lagi, dan ini yang menjadi sasaran untuk melakukan jemput bola ke gampong-gampong dan sekolah,” kata Kepala Disdukcapil Banda Aceh Emila Sovayana di Banda Aceh, Selasa.

Hingga kini warga Banda Aceh yang sudah melakukan perekaman e-KTP mencapai 99,40 persen. Disdukcapil menyebut warga wajib KTP di Banda Aceh sebanyak 172.827 orang.

Ia menjelaskan, warga yang belum perekaman e-KTP tersebut tersebar di sembilan kecamatan di banda Aceh. Sebagian dari mereka ada yang masih berusia 16 tahun. 

Saat ini, lanjut dia, warga yang masih usia 16 tahun menjadi target perekaman e-KTP, namun pencetakan fisik e-KTP dilakukan pada saat usia mereka genap 17 tahun.

“Kalau target 2023 secara nasional kita sudah tercapai yaitu 99,25 persen, dan ini untuk 2024 mudahan bisa tercapai semua,” ujarnya.

Pihaknya juga sudah bekerjasama dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Banda Aceh untuk perekaman e-KTP ke sekolah-sekolah, sebagai upaya percepatan kepemilikan kartu identitas bagi masyarakat.

“Tapi juga terkendala anak-anak sebagian tidak mau perekaman di sekolah, alasannya mau datang ke Disdukcapil dengan orang tuanya dan juga sebagian alasan tidak mau foto dengan baju sekolah,” ujarnya.

Di samping itu, Disdukcapil Banda Aceh juga gencar melakukan aktivasi identitas kependudukan digital (IKD) bagi warga kota sebagai langkah dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

“Yang sudah melakukan aktivasi IKD di Banda Aceh sebanyak 10.200 orang atau 23,50 persen dari 43 ribu orang yang menjadi target IKD untuk tahap awal,” kata Emila.

Banda Aceh memiliki target IKD sebanyak 25 persen dari total warga wajib KTP sebanyak 172.827 orang. 

Pihaknya terus melakukan sosialisasi, mulai dari warga yang mendatang ke Kantor Disdukcapil saat mengurus pelayanan administrasi kependudukan, maupun melalui media sosial dan media lainnya.

“Kita juga melakukan jemput bola untuk aktivasi IKD ke kantor pemerintah dan rumah sakit. Karena tahap awal diutamakan kepada seluruh ASN, dan masyarakat, juga jemput bola ke sekolah-sekolah dan beberapa gampong untuk percepatan,” ujarnya.

Baca juga: 290 warga binaan Lapas Banda Aceh jalani pendataan kependudukan

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024