Pemerintah Kota (Pemkot) Sabang, Aceh, mulai melakukan uji coba kembali pengembangan padi gogo atau padi ladang di lahan warga setempat, dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan lahan kering di Pulau Weh itu guna menciptakan ketahanan pangan.

"Sabang ini bukan wilayah penghasil padi dan tidak punya lahan persawahan, selama ini pasokan beras tentu semuanya berasal dari Aceh Besar, Pidie Jaya dan sebagainya,” kata Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi di Kota Sabang, Selasa.

Penanaman benih padi gogo dilakukan secara simbolis oleh Reza Fahlevi, bersama Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Fakri di salah satu lahan percontohan milik Ruslan, warga Sabang di wilayah Cot Abeuk.

Menurut Reza, uji coba pengembangan padi gogo pada awal 2024 ini sebagai upaya dalam mendukung dan menjalankan program ketahanan pangan di kota paling barat Indonesia itu.

Meski lahan yang digunakan tidak terlalu luas, namun Pj wali kota Sabang berharap budidaya padi gogo tersebut berhasil, sehingga mampu mendorong pengembangan produksi beras lokal.

“Dalam rangka ketahanan pangan, kita coba menanam padi gogo yang diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam pemenuhan pangan di Kota Sabang," kata Reza.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang Fakri menjelaskan uji coba penanaman padi gogo dilakukan di lahan petani yang tersebar di tiga titik, yaitu lahan milik Ruslan di Cot Abeuk, Jafar di Balohan, dan milik Nurdin di Ujong Seuke.

"Untuk uji coba, ada dua varietas yang kita tanam yaitu Bridantara 08 dan padi gogo lokal yang berasal dari Tangse, Sigli. Bulan Januari ini kita tanam, kalau berhasil nanti ke depan mungkin setahun sekali bisa kita tanam," ujarnya.

Menurutnya, padi gogo tersebut sudah pernah dikembangkan di Sabang pada tahun 1980 an, dan terhenti pada tahun 1990 an. Kemudian, padi ladang ini kembali dikembangkan pada tahun 2020 dan 2024.

Dalam uji coba penanaman kembali padi gogo ini, Dinas Pertanian dan Pangan akan mendukung penuh para petani, dengan memberikan bantuan sarana produksi seperti pupuk, obat tanaman, pembasmi hama, serta bimbingan dan penyuluhan, katanya.
 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024