Kutacane (ANTARA Aceh) - Sebanyak lima dapur umum lapangan bagi pengungsi korban bencana longsor dan banjir bandang di Kabupaten Aceh Tenggara, beroperasi hingga masa tanggap darurat berakhir.

"Dapur umum ini digunakan selama masa tanggap darurat, selama 14 hari. Dan disiapkan oleh Dinas Sosial setempat," ucap Koordinator Taruna Siaga Bencana Aceh Tenggara, M Hanafiah, di Aceh Tenggara, Jumat.

Ia mengaku, pihaknya menyiapkan konsumsi bagi korban dan relawan di Desa Suka Makmur, Kecamatan Semadam dengan rata-rata lebih dari 500 porsi, dan tiga kali makan dalam sehari.

Pasokan bahan makanan seperti beras, dan lain-lain di dapat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, diperuntukan bagi 76 keluarga atau 260 jiwa pengungsi.

Adapun relawan yang bekerja dua desa yakni Suka Makmur dan Lawe Beringin Gayo, Semadam tercatat berjumlah 659 orang, termasuk diantaranya 241 TNI, lalu 225 Polri, 144 BPBD dan lain sebagainya.

"Ini (dapur umum), hingga Senin, (25/1). Setelah itu, kita tunggu instruksi dari BPBD. Apakah diperpanjang, atau dihentikan dengan masa transisi pasacabencana," terangnya.

Hanafiah berujar, Dinas Sosial setempat melalui relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) telah mendirikan dapur umum lapangan di empat titik yakni di Desa Suka Makmur, Kecamatan Semadam.

Lalu di Desa Lawe Kesumpat, kemudian sekitar Polsek Lawe Sigala Gala di Desa Kayu Mbelin, Pasar Lawe Sigala Gala, dan ketiganya berada di Kecamatan Lawe Sigala Gala.

Data terakhir BPBD setempat menyebut, bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi Selasa, (11/4), telah mengakibatkan 183 rumah hanyut, 47 rumah rusak sedang, dan 208 rumah rusak ringan.

Terdapat 460 keluarga atau 1.765 jiwa yang megungsi karena kehilangan tempat tinggal, namun sebagian besar dari korban kini menumpang di tempat keluarganya. Tercatat juga dua orang korban meninggal dunia.    
    
"Selain Tagana, ada satu dapur umum dioperasikan di dalam Polsek Lawe Sigala Gala yang diperasikan oleh BPBD Aceh Tenggara khusus bagi relawan TNI/Polri," katanya.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Aceh, Alhudri saat menerima kunjungan kerja Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di wilayah bencana melaporkan, banjir bandang menerjang 14 desa, dan menimbulkan dua orang korban jiwa.

Dia berkata, empat desa diantaranya, cuma terkena imbasnya. Tanpa menimbulkan korban jiwa maupun harta dan benda, dengan kondisi pihaknya telah membukan posko bagi pengungsi.

"Walau kita telah bukakan posko, tapi mereka (pengungsi) tetap menginap di rumah keluarga-keluarganya. Posko ini, hanya berfungsi dari pagi hingga sore melayani seluruh warga kita yang kena musibah," tuturnya.


Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017