Blangpidie (ANTARA Aceh) - para nelayan mendesak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) untuk segera membangun pabrik es batang berkafasitas besar, supaya memudahkan mereka saat hendak melaut.

Abbas, seorang nelayan di Kecamatan Susoh, Selasa mengatakan, pabrik es batang milik pemerintah daerah yang berlokasi di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Serangga sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan.

Selain tidak layak lagi beroperasi, lanjutnya, pabrik es yang ada saat ini juga berkafasitas kecil dan hanya mampu menghasilkan es batang sebanyak 30 ton perhari, sehingga para nelayan sering mengalami kekosongan es saat hendak pergi melaut.

"Kafasitas pabrik es sekarang kecil, hanya 30 ton perhari. Jadi, tidak mencukupi untuk kebutuhan para nelayan, lebih-lebih ketika musim banyak ikan, es balok itu sangat dibutuhkan oleh para nelayan untuk pendingin ikan agar bisa bertahan lama," ujar dia.

Kemudian, lanjut dia, pabrik es milik pemerintah daerah itu saat ini juga tidak beroperasi karena kekurangan bahan baku, sehingga banyak nelayan terpaksa harus mendatangkan es dari Kabupaten Aceh Barat dan sebagian lainnya dibeli pada pabrik es swasta dengan harga beli relatif tinggi.

Oleh karena itu, Abass bersama dengan masyarakat nelayan di Kabupaten Abdya sangat mengharapkan pada pemerintah kabupaten untuk memprogramkan pembangun pabrik es  kapasitas besar yang mampu beroperasi 24 jam.

Kepala Dinas Kelautan Abdya melalui kepala UPTD PPI Ujung Serangga, Ari Gunawan kepada wartawan mengakui pabrik es berkafasitas 30 ton milik Pemkab Abdya yang berlokasi di komplek PPI sedang kehabisan amoniak, yakni bahan baku pembuatan es batang.

"Kekosongan bahan baku itu dikarenakan dalam libur panjang sepekan terakhir dan mengakibatkan bahan baku es batang terlambat dikirim dari Medan, Sumatera Utara. InsyaAllah dalam dua hari ini es balok untuk nelayan sudah tersedia kembali," katanya.

Ari juga mengakui, pihaknya sudah pernah mengajukan permohonan (proposal ) kepada pemerintah pusat untuk membangun "cold storage" sebagai tempat pembekuan ikan di Kabupaten Abdya, namun hingga saat ini permohonan tersebut belum dikabulkan oleh pihak Kementerian di Jakarta.

"Pabrik es sekarang hanya kapasitas 30 ton per hari, jadi tidak mencukupi untuk seluruh nelayan Abdya, makanya kita ajukan permohonan pembangunan pabrik es kafasitas 60 ton per hari ke pada pemerintah tingkat pusat, tapi belum dikabulkan. Mudah-mudahan tahun depan direalisasikan," katanya.

Pewarta: Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017