Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud mengharapkan presiden terpilih pada Pemilu 2024 merealisasikan butir-butir nota kesepakatan MoU Helsinki yang belum diimplementasikan.

"Tentu harapan kami kepada presiden terpilih pada pemilu ini merealisasikan butir-butir MoU Helsinki yang belum diimplementasikan," kata Malik Mahmud di Banda Aceh, Rabu.

Pernyataan tersebut dikemukakan Malik Mahmud usai menggunakan hak pilih pada Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.

Baca juga: MPU Aceh Barat: Menyogok pemilih di Pemilu hukumnya haram

Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki merupakan nota kesepakatan damai antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). MoU tersebut ditandatangani para pihak di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005.

Selain merealisasikan butir-butir nota kesepakatan damai, Malik Mahmud juga mengharapkan presiden terpilih tetap memfokuskan pembangunan di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

"Kami berharap siapa pun yang terpilih, tetap memperhatikan pembangunan Aceh. Aceh masih harus mengejar kemajuan dan pembangunan harus terus berlanjut," katanya.

Malik Mahmud mengatakan pemilu merupakan pesta demokrasi rakyat untuk memilih pemimpin terbaik bangsa dalam waktu lima tahun sekali. Pemilu juga akan menentukan arah pembangunan bangsa.

Oleh karena, Malik Mahmud mengharapkan pemilu masyarakat menggunakan hak pilihnya serta memilih presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif sesuai hari nurani untuk kemajuan bangsa dan negara.

"Kami mengharapkan pemilu di Aceh berlangsung aman dan damai. Kami juga mengimbau masyarakat menghormati hasil pemilu. Siapa pun yang terpilih merupakan pilihan rakyat dan harus didukung," kata Malik Mahmud.

Baca juga: Lahan gambut Aceh Barat terbakar saat hari pemungutan suara, personel BPBD langsung dikerahkan

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024