Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Muslim Hasan menyebut harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di daerah itu naik Rp30 per kilogram per 21 Februari 2024, sehingga menjadi R2.110 per kilogram.

"Harga TBS di PT Mon Jambee adalah Rp2.110 per kilogram, sedangkan di PT SMS adalah Rp2.080 per kilogram. Harga ini lebih tinggi 30 rupiah dibandingkan dengan dua minggu yang lalu," kata Muslim Hasan di Blangpidie, Jumat. 

Ia menjelaskan bahwa harga TBS kelapa sawit di Kabupaten Abdya dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik eksternal maupun internal. 

Baca: Perusahaan diminta bertanggung jawab terkait CPO tumpah di jalan

Untuk faktor eksternal meliputi harga crude palm oil (CPO) di Pelabuhan Belawan, Sumut, dan Dumai, Riau, serta biaya transportasi yang dikeluarkan pengusaha pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) untuk mengangkut CPO ke Belawan Medan. 

Sedangkan faktor internal meliputi kandungan rendeman CPO rata-rata setempat, yang saat ini masih rendah di Abdya, yaitu sekitar 19 persen.

Muslim Hasan mengatakan bahwa para petani kelapa sawit di Abdya dapat meningkatkan rendeman CPO dengan melakukan pengelolaan perkebunan yang lebih baik.

Baca: Satgas PUPL siap bantu petani wujudkan program sawit keberlanjutan
 
Hal ini, lanjut dia, meliputi pemupukan yang optimal dan berkala, kebersihan kebun, dan panen buah yang sesuai dengan standar kematangannya. Dengan demikian, nilai jual TBS kelapa sawit dapat lebih baik. 

Ia juga menekankan pentingnya kualitas bibit kelapa sawit yang ditanam, karena bibit yang berkualitas baik dapat meningkatkan potensi rendeman CPO hingga 26 persen, sedangkan bibit yang abal-abal hanya dapat mencapai maksimal 18 persen.

Muslim Hasan berharap bahwa harga TBS kelapa sawit di Abdya dapat terus meningkat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani. 

Baca: Kelapa sawit dongkrak perekonomian di Aceh Barat Daya

Ia juga berharap bahwa pemerintah dapat memberikan kebijakan yang mendukung industri kelapa sawit, terutama dalam hal harga pasar dan biaya transportasi. 

Begitu juga dengan kebijakan harga pupuk. Kata dia petani kelapa sawit tidak lagi menerima pupuk bersubsidi. Sehingga ini menjadi kendala juga bagi petani dalam pengelolaan kebun dan peningkatan rendeman CPO. 

"Kami berharap agar ke depan pemerintah juga memberi forsi kebijakan yang sama untuk petani kelapa sawit seperti halnya kebijakan untuk petani pangan," kata Muslim Hasan.

Baca: Apkasindo: Peta jalan KSB Aceh mudahkan akses petani kelapa sawit
 

Pewarta: Suprian

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024