Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di Kabupaten Bireuen mencapai Rp7.150 per kilogram, dan menjadi harga tinggi selama Februari 2024 di Provinsi Aceh.

“Sedangkan harga GKP terendah terjadi Kabupaten Nagan Raya Rp5.750 per kilogram,” kata Kepala BPS Aceh Ahmadrsiwan Nasution di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan, selama Februari 2024, BPS mencatat harga rata-rata GKP tingkat petani di provinsi paling barat Indonesia itu naik sebesar 1,16 persen dibanding bulan sebelumnya, sehingga menjadi Rp6.565 per kilogram.

Hal yang sama juga terjadi pada harga GKP tingkat penggilingan, yang mengalami kenaikan sebesar 1,24 persen sehingga menjadi Rp6.687 per kilogram.

Baca: Harga gabah di Aceh Barat melejit jadi Rp7.000/Kg efek stok beras menipis

“Harga gabah kualitas GKP meningkat disebabkan sebagian besar wilayah sedang musim tanam atau belum memasuki masa panen,” ujarnya.

Pemantauan harga gabah tersebut dilakukan di beberapa daerah di Tanah Rencong, meliputi Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Aceh Timur, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Barat Daya, dan Nagan Raya. Observasi harga hanya mencakup kualitas GKP.

“Artinya tidak dipantau di seluruh kabupaten/kota, tetap hanya daerah-daerah terpilih,” ujarnya.

Di sisi lain, BPS juga mencatat Aceh berhasil memproduksi gabah kering giling (GKG) mencapai 1,4 juta ton selama Januari - Desember 2023 di lahan seluas 254,29 ribu hektare.

Kata dia, angka tersebut mengalami penurunan 105,22 ribu ton atau 6,97 persen dibanding produksi selama tahun 2022.

“Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka total produksi beras sepanjang Januari-Desember 2023 setara dengan 808,96 ribu ton beras,” ujarnya.

Baca: Aceh Besar terapkan empat langkah tingkatkan produksi padi

Di samping itu, dia menambahkan, BPS juga mencatat peningkatan nilai tukar petani (NTP) di Aceh pada Februari 2024 menjadi 117,28 atau naik 0,77 persen dibanding bulan sebelumnya.

“Hal ini disebabkan adanya penurunan NTP pada seluruh sub sektor,” katanya. Baik sub sektor tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan.

NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat pertumbuhan daya beli petani.

Kata dia, indeks harga yang diterima petani pada Februari 2024 sebesar 135,47, dan angka ini mengalami kenaikan 1,58 persen dibanding periode sebelumnya.

“Komoditas yang menjadi penyumbang kenaikan indeks harga yang diterima petani adalah kopi, gabah, dan jagung,” ujarnya.

Sedangkan indeks harga yang dibayar petani pada Februari 2024 sebesar 115,50, dan angka tersebut juga mengalami kenaikan 0,80 persen dibanding bulan sebelumnya. 

“Komoditas penyumbang kenaikan harga yang dibayar petani adalah cabai merah, cabai rawit dan ikan tongkol,” ujarnya.

Baca: Bulog: Pengadaan beras di Aceh capai 60 persen
 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024