Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Aceh untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), mengingat wilayah provinsi paling barat Indonesia itu sudah memasuki musim kemarau.

"Terutama di wilayah Aceh bagian timur, utara, serta barat laut," kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Betsi di Banda Aceh, Rabu.

Ia menjelaskan, BMKG memprediksi kondisi cuaca Aceh dalam tiga hari ke depan umumnya cerah hingga berawan. 

Kendati demikian, terdapat juga daerah dengan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat serta angin kencang, seperti di wilayah Aceh Tenggara, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Singkil, Aceh Jaya, Nagan Raya, dan Subulussalam.

"Umumnya terjadi (hujan, red) pada sore hingga malam hari," ujarnya.

Saat ini, BMKG menyebut sebagian wilayah Aceh mulai memasuki musim kemarau, sehingga masyarakat perlu untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran pemukiman maupun kebakaran hutan dan lahan.

Selama musim kemarau tersebut, berpotensi muncul titik panas yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan dan kebakaran pemukiman.

Untuk hari ini, BMKG menyebut hasil pantauan sensor satelit terra, aqua, dan suomi NPP, serta NOAA20/VIIRS tidak terdapat titik panas di wilayah Provinsi Aceh.

"Pada 19 Maret 2024 juga tidak terdapat titik panas di wilayah Provinsi Aceh," ujarnya.

Di samping itu, kata dia, potensi tinggi gelombang laut di Aceh masih berada pada kategori rendah yaitu sekitar 0,01 - 1,25 meter.

"Namun terdapat potensi tinggi gelombang mencapai 2.50 meter atau lebih di wilayah perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, samudera Hindia barat Aceh, dan sekitarnya," ujarnya.
 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024