Direktur Utama Perumdam Tirta Daroy Banda Aceh T Novizal Aiyub menyatakan saat ini layanan distribusi air bersih di kota setempat terganggu akibat listrik byarpet (tegangan tidak stabil)
"Distribusi air terganggu karena sebentar-bentar mati listrik dan kalaupun hidup tegangannya tidak terlalu tinggi," kata T Novizal Aiyub di Banda Aceh, Kamis.
Ia mengatakan kondisi listrik di Aceh yang terus byarpet dalam kurun waktu 48 jam terakhir ini membuat pihaknya tidak dapat menghidupkan pompa-pompa air, sehingga menghambat distribusi air di ibu kota provinsi Aceh itu.
"Untuk mengolah air kami juga butuh tenaga listrik kan. Jadi saat listrik mati kami juga tidak bisa mengolah airnya," ujarnya.
Baca: Air PDAM tidak mengalir, warga di Aceh Besar terpaksa mandi pakai air isi ulang
Tidak hanya mengganggu layanan, Aiyub menyebutkan, kurang stabilnya arus listrik ini juga telah menyebabkan kerugian terhadap penjualan air bersih. Apalagi, mereka harus menggunakan genset lantaran listrik PLN tidak bisa diandalkan.
"Kerugiannya jelas menurunkan, penjualan dan mengganggu pelayanan, untuk kerugian finansial nya baru bisa kita hitung setelah akhir bulan," katanya.
Karena itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar lebih bijak menggunakan air selama periode gangguan layanan dan dapat menampung air sebelum pemadaman listrik.
"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir dampak dari gangguan ini, dan akan mengembalikan layanan seperti biasa setelah pemadaman listrik berakhir," demikian Aiyub.
Baca: PDAM Tirta Mountala jajaki pembangunan WTP baru dengan Korea
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Distribusi air terganggu karena sebentar-bentar mati listrik dan kalaupun hidup tegangannya tidak terlalu tinggi," kata T Novizal Aiyub di Banda Aceh, Kamis.
Ia mengatakan kondisi listrik di Aceh yang terus byarpet dalam kurun waktu 48 jam terakhir ini membuat pihaknya tidak dapat menghidupkan pompa-pompa air, sehingga menghambat distribusi air di ibu kota provinsi Aceh itu.
"Untuk mengolah air kami juga butuh tenaga listrik kan. Jadi saat listrik mati kami juga tidak bisa mengolah airnya," ujarnya.
Baca: Air PDAM tidak mengalir, warga di Aceh Besar terpaksa mandi pakai air isi ulang
Tidak hanya mengganggu layanan, Aiyub menyebutkan, kurang stabilnya arus listrik ini juga telah menyebabkan kerugian terhadap penjualan air bersih. Apalagi, mereka harus menggunakan genset lantaran listrik PLN tidak bisa diandalkan.
"Kerugiannya jelas menurunkan, penjualan dan mengganggu pelayanan, untuk kerugian finansial nya baru bisa kita hitung setelah akhir bulan," katanya.
Karena itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar lebih bijak menggunakan air selama periode gangguan layanan dan dapat menampung air sebelum pemadaman listrik.
"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir dampak dari gangguan ini, dan akan mengembalikan layanan seperti biasa setelah pemadaman listrik berakhir," demikian Aiyub.
Baca: PDAM Tirta Mountala jajaki pembangunan WTP baru dengan Korea
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024