Blangpidie (ANTARA Aceh) - Tanaman karet seluas 25 hektare bantuan Ditjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian di Desa Ie Lhob, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sudah memasuki masa panen.
Sekretaris kelompok tani Maju Bersama Desa Ie Lhob, Kecamatan Tangan-Tangan, Rustam di Blangpidie, Selasa mengatakan, tanaman karet tersebut berada di kawasan perkebunan Alu Aki atau sekitar satu kilometer dari pemukiman penduduk.
Kata dia, tanaman karet tersebut merupakan bantuan Ditjen PSP kepada kelompok tani Maju Bersama melalui Dinas Perkebunan Abdya pada tahun anggaran 2012 dan saat ini tanaman tersebut rata-rata sudah memasuki masa produksi karena sudah berumur lima tahun.
Meskipun sudah umur lima tahun, lanjut dia, tanaman karet bantuan tersebut hingga kini belum dilakukan proses produksi (panen) oleh masyarakat, sebab para anggota kelompok tani di desa tidak ada seorang pun yang mengerti tentang tatacara menderes getah karet okulasi.
"Tanaman karet yang kami tanam itu jenis okulasi FB 260. Bibit termasuk biaya tanam, pupuk, pestisida, biaya land clearing, cangkul, parang dan handsplayer dulu diberikan oleh pemerintah melalui program PSP Kementerian Pertanian," tuturnya.
Ia mengharapkan pemerintah tidak hanya memberikan paket bantuan tanaman karet saja kepada petani, akan tetapi alangkah baiknya para masyarakat tani juga diajarkan tentang tatacara memproduksi (deres) karet yang baik dan bermutu, sehingga tanaman bisa terjaga dengan baik.
"Saya berharap, pemerintah mau mengajarkan anggota kelompok tani melalui pelatihan tentang tatacara menderes karet yang baik, supaya hasil produksi tanaman yang telah kami tanam itu dapat kami rasakan manfaatnya," ujar dia.
Selain meminta diajarkan cara deres karet, anggota kelompok tani Maju Bersama tersebut juga sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah berupa pupuk dan pestisida, supaya tanaman yang telah mereka tanam itu dapat tumbuh dengan subur dan bersih dari ilalang atau rumputan liar.
"Jumlah anggota kelompok kami 25 orang, tiap satu orang memiliki lahan karet satu hektare. Mereka tekun-tekun semua menjaga dan merawat tanaman karet bantuan itu, hanya saja biaya pemupukan dan pestisida yang kurang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017