Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh Taqwaddin mengatakan kawasan tambang emas Manggamat di Aceh Selatan tercemar merkuri, zat yang berbahaya bagi kesehatan.

"Informasi yang kami terima, kawasan tambang Manggamat tercemar merkuri. Dan ini tentu berbahaya bagi masyarakat setempat," kata Taqwaddin di Banda Aceh, Rabu.

Informasi tersebut, lanjut dia, diterima ketika tim Ombudsman RI Perwakilan Aceh melakukan investigasi ke kawasan tambang emas di Manggamat beberapa waktu lalu.

Informasi tersebut menyebutkan ada sumur warga tercemar merkuri. Sumur tersebut diketahui tercemar berdasarkan pemeriksaan instansi terkait di Kabupaten Aceh Selatan, kata Taqwaddin.

"Informasi pencemaran merkuri tersebut perlu ditindaklanjuti. Jika hasilnya positif tercemar merkuri, perlu langkah antisipasi segera," ujar Taqwaddin.

Taqwaddin juga mengaku dirinya bersama tim Ombudsman RI melihat langsung penggunaan merkuri untuk menyaring emas di kawasan tambang rakyat Manggamat.

Penggunaan zat berbahaya di kawasan itu luar biasa masif. Hampir di setiap rumah warga setempat ada tempat penyaringan emas menggunakan merkuri.

"Dari yang kami lihat, warga setempat merasa merkuri bukan zat berbahaya. Buktinya, ada yang memegang langsung merkuri untuk memperlihatkan zat tersebut bila disentuh menggunakan tangan," kata dia.

Menurut Taqwaddin, warga setempat masih beranggapan merkuri bukan zat berbahaya. Hal ini terjadi karena belum ada korban terkait penggunaan merkuri.

"Butuh kerja keras instansi terkait memberikan pemahaman bahaya dari merkuri. Memang bahayanya tidak saat ini, tetapi di masa mendatang. Sebelum memberi dampak buruk, mari hentikan penggunaan merkuri tersebut," pinta Taqwaddin.

Taqwaddin juga meminta pemerintah provinsi melalui instansi terkait melakukan penelitian di kawasan tambang emas Manggamat dan sekitarnya terkait pencemaran merkuri tersebut.

"Kami belum tahu apakah sungai di Manggamat sudah tercemar atau belum. Termasuk perairan laut yang menjadi muara sungai dari Manggamat apakah juga tercemar merkuri atau tidak. Ini butuh tindakan cepat sebelum dampak negatifnya menjadi nyata," pungkas Taqwaddin.

   

Pewarta: M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017