Capaian imunisasi Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) dosis kedua di Aceh untuk memperkuat perlindungan anak dari polio masih rendah, hanya 3,9 persen dari 100 ribu bayi hingga Juni 2024. 

"Artinya dari 100 ribu bayi, hanya 3,9 ribu bayi yang baru mendapatkan imunisasi. Seharusnya per Juni kita sudah mengejar 50 persen, sangat jauh dari target yang ditetapkan Kemenkes," kata Kabid P2P Dinas Kesehatan Aceh, dr Iman Murahman, di Banda Aceh, Rabu.

Iman menyebutkan, capaian imunisasi IPV 2 masih rendah itu di Kabupaten Pidie, Bireuen, dan Pidie Jaya. Penyebabnya, orang tua enggan memberikan vaksin polio terutama saat dilaksanakan imunisasi tambahan Sub-PIN. 

"Kepercayaan masyarakat terhadap orang yang melakukan imunisasi juga rendah, pada saat posyandu mereka juga tidak melakukan imunisasi lagi," ujarnya.

Baca: Capaian imunisasi di Aceh masih rendah, risiko polio masuk zona merah

Dirinya menuturkan, dalam upaya meningkatkan imunisasi, Pemerintah Aceh sudah membuat surat edaran yang menginstruksikan kepada seluruh ASN/PNS di Aceh agar melengkapi imunisasi rutin untuk anak-anaknya. 

"Itu sudah berlaku dan menjadi contoh di Langsa. Di sana anak-anak ASN dulu yang diimunisasi baru setelahnya bisa mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sehingga mereka (red-masyarakat) juga mau anaknya diimunisasi," katanya.

Iman juga menyampaikan, Kemendagri bekerja sama dengan Kemenkes terus berkoordinasi untuk menggenjot capaian imunisasi dengan melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional.
Harapannya, dengan capaian imunisasi IPV2  yang tinggi, maka tidak ada lagi anak-anak Aceh nantinya yang terkena polio.

"Sebenarnya ini ketakutan jika capaian imunisasi kita rendah, maka akan terjadi kasus polio seperti di Pidie pada akhir 2022, dan di Bireuen pada awal 2023," ujarnya.

Tidak hanya imunisasi polio, dirinya juga menyebutkan bahwa capaian imunisasi anak sekolah juga masih jauh dari target 90 persen. Tahun 2023 lalu, jumlahnya hanya mencapai 33 persen.

Baca: Dinas Kesehatan Aceh prioritaskan program imunisasi dasar lengkap

"Capaiannya harusnya 90 persen, tetapi yang didapatkan hanya 33 persen. Sangat rendah di Indonesia," katanya.

Untuk tahun ini, Dinkes Aceh juga akan kembali melakukan imunisasi anak sekolah yang direncanakan pada Agustus dan November 2024.

Agustus, sasarannya akan ada penyuntikan vaksin campak untuk siswa kelas 1 dan vaksin HPV cegah kanker serviks untuk siswa kelas 5 dan 6 tingkat SD/MI.

"Kemudian, November kembali diberikan penyuntikan vaksin difteri dan tetanus untuk siswa kelas 1 tingkat SD/MI," demikian Iman Murahman.
 

Pewarta: Nurul Hasanah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024