Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Banda Aceh menyatakan sebanyak 11 titik panas terpantau berada di Provinsi Aceh.

"Hari ini (Kamis) ada 11 titik atau bertambah satu titik dibanding dua hari lalu (Selasa, 18/7)," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Zakaria di Banda Aceh, Kamis.

Ia mengatakan ke-11 titik panas tersebut berada di lima kabupaten/kota di Aceh di antaranya terkonsentrasi di Aceh Tengah sebanyak empat titik.

Seperti di Kecamatan Pegasing dua titik, Kecamatan Atu Lintang satu titik, Kecamatan Linge satu titik, Subussalam dua titik panas yang masing-masing berada di Kecamatan Penanggalan, dan Kecamatan Rudeng.

Nagan Raya menyumbang dua titik panas yang terkosentrasi Kecamatan Beutong, dan Aceh Singkil terdetksi dua titik panas di Kecamatan Sing Kohor dan Kecamatan Surobaru.

"Terakhir satu titik panas terpantau berada di wilayah Aceh Selatan, tepatnya di Kecamatan Kluet Selatan," bebernya.

Pihaknya mengaku, terus memantau titik panas dan titik api dengan sensor modis dengan menggunakan satelit Terra dan Aqua.

"Pada pekan ini, memang mulai bermuculan titik panas. Namun, belum menjadi titik api seiring menuju puncak kemarau," terang Zakaria.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Yusmadi mengaku terus memantau kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan akibat musim kemarau.

"Kami diingatkan oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), karena memasuki puncak kemarau kering," tuturnya.

Setiap daerah, lanjutnya, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat kini secara aktif memantau di kawasan yang rawan terbakar.

"Saya sudah meneruskan surat dari BNPB kepada seluruh kabupaten/kota di Aceh, agar siap siaga dalam menghadapi kebakaran lahan," katanya.


Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017