Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Badan Pusat Statistik Aceh mencatat, Meulaboh sebagai ibu kota Kabupaten Aceh Barat mengalami inflasi terendah secara nasional yakni 0,01 persen pada Juli 2017.

"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bau-Bau dengan 2,44 persen, sementara terendah di Kota Meulaboh 0,01 persen," ucap Kepala BPS Aceh, Wahyuddin, di Banda Aceh, Selasa.

Dia berkata, pihaknya melakukan pemantauan terhadap perkembangan harga-harga barang dan jasa dari total 82 kota di Tanah Air selama bulan Juli 2017.

Dari total jumlah daerah tersebut, lanjutnya, tercatat 59 kota mengalami inflasi, dan 23 kota mengalami deflasi pada periode satu bulan terakhir.

Ia berujar, bila dilihat dari 23 kota di Pulau Sumatera, maka terdapat 14 daerah mengalami inflasi dan sisanya sebanyak sembilan daerah mengalami deflasi.

"Untuk inflasi tertinggi di Pekanbaru (Riau) sebesar 0,58 persen, dan terendah di Meulaboh. Deflasi tertinggi di Pemantang Siantar (Sumut) dengan minus 1,5 persen," beber dia.

Wahyuddin terangkan, secara umum wilayah di Aceh mengalami inflasi sebesar 0,29 persen dari tiga kota yang dihitung.

Yakni Kota Banda Aceh inflasi 0,32 persen, lalu Kota Lhokseumawe inflasi 0,34 persen, dan Kota Meulaboh 0,01 persen.

Terjadinya inflasi di provinsi paling Barat di Indonesia ini karena peningkatan indeks harga konsumen terutama kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,96 persen.

Lalu diikuti dengan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,82 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,30 persen, dan lain sebagainya.

"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di Aceh bulan Juli yakni antara lain angkutan udara dengan andil 0,15 persen lebih, bahan bakar rumah tangga 0,08 persen, daging ayas ras 0,08 persen, dan lain-lain," tuturnya.

"Komoditas mengalami penurunan harga seperti cumi-cumi dengan andil 0.08 persen, ikan gembung 0,05 persen, ikan bandeng 0,03 persen, bawang putih 0,03 persen, dan sebagainya," jelas Wahyuddin.

Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo beberapa waktu lalu telah mengapresiasi Pemerintah Aceh karena mampu mengendalikan inflasi tahunan triwulan pertama tahun 2017.

Hal tersebut disampaikan melalui surat Nomor:19/2GBI-DR3/Srt/B yang diterima Kepala BI Perwakilan Aceh Ahmad Farid untuk diteruskan ke Gubernur Aceh Zaini Abdullah.

"Kondisi tersebut searah dengan perkembangan indeks harga konsumen nasioanal yang mengalami deflasi sebesar 0,02 persen," ucap Agus, mengutip isi surat itu.



Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017