Kepolisian RI Daerah (Polda) Aceh melibatkan sebanyak 47.298 personel gabungan untuk pengamanan Pilkada 2024 yang digelar serentak di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko di Banda Aceh, Selasa, mengatakan untuk mengamankan pesta demokrasi tersebut, Polda Aceh menggelar Operasi Mantap Praja Seulawah 2024.
"Operasi Mantap Praja Seulawah dilaksanakan mulai 27 Agustus hingga 21 Desember 2024. Sebanyak 47.298 personel gabungan dilibatkan untuk pengamanan pilkada serentak tersebut," katanya.
Jenderal polisi bintang dua tersebut menyebutkan dari 47,298 personel gabungan, sebanyak 10.350 personel di antaranya dari Polri. Sedangkan 4.799 personel lainnya dari TNI dan sebanyak 32.149 petugas perlindungan masyarakat (linmas).
Achmad Kartiko menjelaskan operasi pengamanan pilkada mengedepankan preemtif, preventif, dan penegakan hukum yang humanis. Serta mengantisipasi kerawanan yang dapat mengganggu pelaksanaan pesta demokrasi masyarakat tersebut.
"Selain personel, kepolisian juga memetakan status tempat pemungutan suara atau TPS. Dari 12.891 TPS, sebanyak 10.814 TPS di antaranya berstatus kurang rawan, 1.957 TPS rawan, dan 91 TPS sangat rawan," kata Kapolda Aceh menyebutkan.
Achmad Kartiko juga mengingatkan kepada setiap personel yang terlibat dalam pengamanan pilkada agar menjalankan tugas dengan profesional, disiplin, serta menghindari tindakan yang dapat mencoreng nama baik institusi.
"Pilkada merupakan proses demokrasi, di mana masyarakat memilih pemimpin untuk masa depan. Namun, harus disadari bahwa dalam setiap momentum politik, potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat akan meningkat," kata Achmad Kartiko.
Pilkada di Provinsi Aceh digelar bersamaan antara Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh dengan pemilihan 18 bupati dan wakil bupati serta lima pemilihan wali kota dan wakil wali kota. Pemilihan tersebut digelar serentak pada 27 November 2024.
Baca juga: Mantan Kabid Humas dipromosikan jadi Wakapolda Aceh
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko di Banda Aceh, Selasa, mengatakan untuk mengamankan pesta demokrasi tersebut, Polda Aceh menggelar Operasi Mantap Praja Seulawah 2024.
"Operasi Mantap Praja Seulawah dilaksanakan mulai 27 Agustus hingga 21 Desember 2024. Sebanyak 47.298 personel gabungan dilibatkan untuk pengamanan pilkada serentak tersebut," katanya.
Jenderal polisi bintang dua tersebut menyebutkan dari 47,298 personel gabungan, sebanyak 10.350 personel di antaranya dari Polri. Sedangkan 4.799 personel lainnya dari TNI dan sebanyak 32.149 petugas perlindungan masyarakat (linmas).
Achmad Kartiko menjelaskan operasi pengamanan pilkada mengedepankan preemtif, preventif, dan penegakan hukum yang humanis. Serta mengantisipasi kerawanan yang dapat mengganggu pelaksanaan pesta demokrasi masyarakat tersebut.
"Selain personel, kepolisian juga memetakan status tempat pemungutan suara atau TPS. Dari 12.891 TPS, sebanyak 10.814 TPS di antaranya berstatus kurang rawan, 1.957 TPS rawan, dan 91 TPS sangat rawan," kata Kapolda Aceh menyebutkan.
Achmad Kartiko juga mengingatkan kepada setiap personel yang terlibat dalam pengamanan pilkada agar menjalankan tugas dengan profesional, disiplin, serta menghindari tindakan yang dapat mencoreng nama baik institusi.
"Pilkada merupakan proses demokrasi, di mana masyarakat memilih pemimpin untuk masa depan. Namun, harus disadari bahwa dalam setiap momentum politik, potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat akan meningkat," kata Achmad Kartiko.
Pilkada di Provinsi Aceh digelar bersamaan antara Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh dengan pemilihan 18 bupati dan wakil bupati serta lima pemilihan wali kota dan wakil wali kota. Pemilihan tersebut digelar serentak pada 27 November 2024.
Baca juga: Mantan Kabid Humas dipromosikan jadi Wakapolda Aceh
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024