Sintiana, seorang karyawati Alfamart Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat akhirnya mengklarifikasi terkait video hoaks pembunuhan karyawati Alfamart, yang tersebar melalui media sosial.
“Saya mengklarifikasi terkait video yang saya upload melalui story (cerita) WhatsApp saya,” kata Sintiana seperti video yang diterima ANTARA di Meulaboh, Sabtu malam.
Dalam keterangannya, Sintiana mengaku pada bagian slide story WhatsApp nya yang pertama, memuat kejadian sebenarnya bahwa telah terjadi aksi pencurian di toko tempat dia bertugas, dengan kerugian sebesar Rp300 ribu.
Sedangkan di slide atau bagian story WhatsApp nya yang kedua, merupakan kejadian kekerasan yang menimpa seorang karyawati Alfamart di Kota Medan, Sumatera Utara dan bukan terjadi di Alfamart Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.
“Atas kejadian viral nya video tersebut, saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Aceh Barat,” kata Sintiana.
Ia mengaku membuat video klarifikasi tersebut dengan sadar, tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Aceh Barat, Iptu Fachmi Suciandy kepada ANTARA di Meulaboh, Sabtu malam menjelaskan, video yang diunggah melalui cerita WhatsApp tersebut merupakan kejadian pencurian biasa.
Namun pada bagian story kedua, memuat kejadian kekerasan dan pencurian yang terjadi di Medan, Sumatera Utara.
Atas kejadian tersebut, polisi kemudian memanggil karyawati toko ritel guna dimintai keterangan.
“Pelaku sudah menyampaikan keterangan yang sebenarnya, dia telah meminta maaf atas video hoaks yang beredar,” demikian Iptu Fachmi Suciandy.
Baca juga: Polres Aceh Barat amankan karyawati Alfamart terkait video hoaks
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Saya mengklarifikasi terkait video yang saya upload melalui story (cerita) WhatsApp saya,” kata Sintiana seperti video yang diterima ANTARA di Meulaboh, Sabtu malam.
Dalam keterangannya, Sintiana mengaku pada bagian slide story WhatsApp nya yang pertama, memuat kejadian sebenarnya bahwa telah terjadi aksi pencurian di toko tempat dia bertugas, dengan kerugian sebesar Rp300 ribu.
Sedangkan di slide atau bagian story WhatsApp nya yang kedua, merupakan kejadian kekerasan yang menimpa seorang karyawati Alfamart di Kota Medan, Sumatera Utara dan bukan terjadi di Alfamart Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.
“Atas kejadian viral nya video tersebut, saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Aceh Barat,” kata Sintiana.
Ia mengaku membuat video klarifikasi tersebut dengan sadar, tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Aceh Barat, Iptu Fachmi Suciandy kepada ANTARA di Meulaboh, Sabtu malam menjelaskan, video yang diunggah melalui cerita WhatsApp tersebut merupakan kejadian pencurian biasa.
Namun pada bagian story kedua, memuat kejadian kekerasan dan pencurian yang terjadi di Medan, Sumatera Utara.
Atas kejadian tersebut, polisi kemudian memanggil karyawati toko ritel guna dimintai keterangan.
“Pelaku sudah menyampaikan keterangan yang sebenarnya, dia telah meminta maaf atas video hoaks yang beredar,” demikian Iptu Fachmi Suciandy.
Baca juga: Polres Aceh Barat amankan karyawati Alfamart terkait video hoaks
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024