Truk pengangkut sampah milik Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) berhenti beroperasi selama empat hari terakhir akibat kekurangan bahan bakar minyak (BBM), sehingga mengakibatkan penumpukan sampah di sejumlah lokasi di Kota Blangpidie.

“Iya, sudah empat hari tidak jalan, karena tidak memiliki BBM. Biasanya kami ngutang di SPBU. Sekarang tidak dikasih lagi, karena belum kita lunasin tunggakan lama,” kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (Perkim dan LH) Abdya Rahwadi di Blangpidie, Selasa.

Menurut Rahwadi, tunggakan di SPBU belum dibayarkan oleh pemerintah daerah selama dua bulan karena tidak tersedianya anggaran pada Dinas Keuangan Kabupaten Abdya. 

“Kami sudah ajukan pencairan anggaran untuk bayar BBM itu, tapi Dinas Keuangan tidak memiliki dana. Kata mereka kas kosong, Jadi, masyarakat harus bersabar tunggu anggaran tersedia,” ujarnya.

Dinas Perkim dan LH Abdya sebelumnya telah berupaya mengumpulkan BBM untuk diberikan pada satu armada agar sampah bisa diangkut meskipun hanya dengan satu truk. Namun, hal ini hanya bisa beroperasi cuma satu hari.

"Sekarang BBM sudah habis total tidak bisa jalan lagi. Jadi, tadi saya dapat informasi dari dinas keuangan hari ini sudah ada anggaran untuk di cairkan," katanya.

Situasi ini menyebabkan tumpukan sampah di berbagai titik di wilayah Kabupaten Abdya, mulai menimbulkan bau tidak sedap dan mengganggu aktivitas warga sekitar. Masyarakat berharap agar masalah ini segera diatasi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Salah satu warga Blangpidie, Budiman mengharapkan agar pemerintah segera mengatasi permasalahan itu karena penumpukan sampah menimbulkan bau tak sedap sehingga sangat mengganggu kenyamanan.

 “Sampah sudah mulai menumpuk di depan rumah, baunya sangat mengganggu. Kami berharap pemerintah daerah segera menemukan solusi," ujarnya.
 

Pewarta: Suprian

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024