Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Nelayan udang di aliran Sungai Krueng Cunda, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, menemukan granat aktif yang tersangkut di jaring jalanya, Sabtu.

"Benda itu yang dapat teman saya, Muslem, saat menjala udang di sungai Krueng Cunda. Kemudian diserahkan kepada saya dan saya melihat sepertinya mirip granat dan melaporkannya kepada teman saya yang anggota polisi," kata Ikhsan, rekan nelayan udang penemu granat di Lhokseumawe, Sabtu.

Lokasi penemuan granat berada di bawah jembatan rangka baja Krueng Cunda atau jalan masuk ke Kota Lhokseumawe. Sambil menunggu anggota penjinak bom datang, benda itu dimasukkan ke dalam wadah besi di depan rumahnya.

Penemuan bahan peledak berbahaya tersebut, awalnya ditemukan oleh salah seorang nelayan tradisional yang khusus mencari udang di sekitar aliran Krueng Cunda, yang bernama Muslem, warga Gampong Kuta Blang, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe.

Granat tersebut tersangkut dijaring jala dan terangkat ke atas.

Selanjutnya diserahkan kepada temannya M Ikhsan.

Ikhsan menyebutkan benda itu dibawa pulang ke rumahnya dan merasa curiga saat memperhatikan bentuknya mirip granat tangan, sehingga dirinya melaporkan temuannya ke polisi.

Benda itu yang dapat teman saya, saat menjala udang di sungai Krueng Cunda. Kemudian diserahkan kepada saya dan saya melihat sepertinya mirip granat dan melaporkannya kepada teman saya yang anggota polisi, ungkap Ikhsan.

Kemudian, penjinak bom dari Detasemen Brimob B Jeulikat datang, dan mengamankan benda berbahaya dimaksud  serta membawanya ke markas Brimob tersebut untuk dievakuasi dan diamankan.

Sekilas terlihat, granat tangan yang berbentuk granat nanas tersebut, kuncinya sudah tidak terlihat lagi. Serta di bagian mulut granat sudah ditumbuhi oleh tiram. Namun, dipastikan benda tersebut masih aktif dan berbahaya. 


Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017